Asrama Mahasiswa Papua di Makassar Diserang, Ini Janji Gubernur Sulsel

779

MAKASSAR – Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah berjanji memberikan jaminan keamanan kepada mahasiswa Papua yang ada di Sulsel, khusunya di Kota Makassar.

Janji itu ia sampaikan langsung kepada mahasiswa Papua usai asrama mereka diserang puluhan orang yang tak bertanggungjawab, Senin (19/8/2019) malam.

Karena itu, Nurdin mengaku sangat menyesalkan kejadian tersebut.

“Saya sesalkan kejadian ini. InsyaAllah, pemerintah dan pihak keamanan, Pak Kapolda, Kapolrestabes, akan jamin keamanan sekarang dan seterusnya,” tegas Nurdin Abdullah, Senin (19/8) dikutip dari PojokSulsel.com (Grup PojokSatu.id).

Nurdin juga menjamin keamanan mahasiwa Papua.

“Insyaallah pemerintah dan pihak keamanan, Pak Kapolda, Kapolrestabes, akan jamin keamanan sekarang dan seterusnya,” kata Nurdin.

Ia juga berharap, seluruh warga dan mahasiswa Papua yang ada di Sulsel, tetap tinggal di rumah dan asrama masing-masing.

“Tetap tinggal di sini, kita akan jaga full. Asrama-asrama mahasiswa yang lain juga kita jaga,” tegasnya.

“Tidak usah tinggalkan asrama. Saya yakin pihak keamanan akan menjaga sambil kita menenangkan teman-teman yang lain, supaya kejadian ini tidak terulang lagi,” lanjutnya,

Selain itu, pihaknya berjanji akan memperbaiki semua kerusakan di asrama Mahasiswa Papua akibat insiden tersebut.

Ia juga berharap agar semua warga dan mahasiswa Papua di Sulsel tetap tenang.

“Saya berharap semua bisa tenang, karena kejadian ini pasti akan reda. Kita sesalkan bersama insiden ini,” katanya.

“Karena itu, apa yang terjadi malam ini, termasuk kerusakan, besok kita akan selesaikan semua,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Nurdin juga menyampaikan permintaan maaf atas insiden yang terjadi di asrama Mahasiswa Papua tersebut.

“Maafkan kami semua,” ucapnya.

Sebelumnya, salah soerang warga, Syafrudin menyatakan, saat itu dirinya melihat ada sekelompok orang dari ormas tertentu mendatangi asrama mahasiswa Papua.

Selanjutnya, mereka melempari asrama tersebut dengan batu sampai membuat sejumlah kaca pecah.

“Asrama mereka diserang pertama, dilempari (batu) sampai kaca mereka bolong,” kata Syafrudin di lokasi dikutip PojokSatu.id dari detik.com, Senin (19/8/2019).

Syafrudin menyatakan, hal itu dilihatnya jelas lantaran rumahnya bersebelahan dengan asrama Mahasiswa Papua.

Setidaknya, lanjutnya, ada puluhan orang yang mendatangi asrama tersebut.

“Jadi mereka didatangi. Mobil saya juga rusak atas kejadian ini,” ungkapnya.

Bahkan Syafrudin menyebut ada dua bayi di dalam asrama saat penyerangan berlangsung. Para mahasiswa pun terdengar menangis saat kejadian.

“Menangis itu orang Papua karena ada dua bayi di dalam sana. Saya tahu, tiap hari saya lihat di sana,” bebernya.

Lantaran merasa terancam, para mahasiswa Papua itu enggan masuk kembali ke asrama.

“Mereka tidak mau masuk rumah (asrama) sekarang. Karena mereka bilang habis mereka kalau masuk rumah, mending di jalan,” terangnya.

(mas/ruh/pojoksatu)

Berikan Komentar Anda

comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here