Ancam Perusahaan Lokal, Semen China Dilaporkan Atas Dugaan Praktik Jual Rugi

541

Dugaan praktik predatory pricing perusahaan semen China akhirnya dilaporkan ke Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU).

Menurut Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Andre Rosiade, pihaknya resmi melaporkan perusahaan semen China karena adanya praktik jual rugi yang mengancam perusahaan lokal di pasar nasional, seperti yang dialami Krakatau Steel yang tidak kuasa menghadapi gempuran baja China.

“Saya khawatir hal yang sama akan terjadi di industri semen. Untuk itu, saya secara resmi melaporkan dugaan adanya praktik jual rugi yang menyalahi pasal 20 UU 5/1999,” kata Andre di Kantor KPPU, Jakarta dengan ditemani perwakilan Serikat Pekerja Semen Padang, Kamis (8/8).

Dia menguraikan bahwa industri semen sedang oversupply karena pasokan semen lebih besar dibandingkan permintaan pasar semen domestik. Sehingga pabrik lokal kompak untuk membatasi kapasitas produksi menjadi 65 persen. Artinya, sepertiga kapasitas pabrik tidak bekerja.

“Namun pabrikan semen asal Tiongkok ini tetap ekspansif membuka pabrik-pabrik baru. Maka, kami berharap pemerintah segera melakulan moratorium sampai dugaan jual rugi ini diputuskan oleh KPPU,” tegas anggota DPR terpilih itu.

Dalam jangka pendek, harga semen yang rendah memang akan menguntungkan bagi masyarakat. Akan tetapi dalam jangka panjang ketika kondisi monopoli terjadi justru konsumen akan dirugikan.

“Saya harap KPPU menindaklanjuti laporan ini dengan profesional demi menyelamatkan industru semen nasional daru terkaman semen Tiongkok,” demikian Andre dilansir Kantor Berita RMOL.[aji] rmol

Berikan Komentar Anda

comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here