Jakarta – Politikus senior PAN, Amien Rais, menyebut pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan persembahan pemerintah RI untuk Beijing. PDI Perjuangan menyebut Amien lupa sejarah.
“Kasihan Amien Rais, sudah pikun. Lupa sejarah bahwa Bung Karno (Sukarno) sejak 1957 sudah ingin pindah ibu kota demi simbol visi kepribadian dan martabat bangsa,” kata politikus PDIP Eva Kusuma Sundari kepada wartawan, Selasa (3/9/2019).
Eva menjelaskan pemindahan ibu kota itu sesuai dengan kajian Bappenas. Ia pun membantah ada campur tangan asing dalam pembiayaan pemindahan ibu kota.
“Semula memang Palangka Raya, tapi studi ilmiah selama 3 tahun oleh Bappenas menunjukkan bahwa Kaltim lebih siap. Semua dibiayai Indonesia, dibicarakan terbuka karena kita tetap bebas aktif,” ujar dia.
![]() |
Ia pun heran dengan Amien yang malah memfitnah presiden dengan isu rasisme. Eva menyebut Amien menyulut kebencian terhadap pemerintah dan etnis tertentu.
“Bukannya membantu Pak Amien, malah fitnah-fitnah presiden maka nuansa rasis lagi (anti-China),” ucap Eva.
“Mohon sudah sepuh bersikap dan bertindak bijaksana, jangan jadi penyulut kebencian kepada pemerintah maupun etnis tertentu. Saatnya bekerja mewujudkan kemajuan,” tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, Amien Rais mengkritik rencana pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur (Kaltim). Dia mengatakan pemindahan ibu kota bisa mempercepat pengambilalihan kedaulatan RI oleh China.
“Saya pikir ini ibu kota itu mempercepat pengambilalihan kedaulatan oleh Republik Rakyat China. Sekali lagi, Xi Jinping ini lebih hebat dari Mao Zedong,” kata Amien dalam seminar ‘Menyoal Rencana Pemindahan Ibu Kota’ di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (3/9).
Karena itu, Amien meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) membatalkan rencana pemindahan ibu kota. Dia meminta pemerintah tidak perlu berbasa-basi.
“Jadi pesan kita dari ruang ini kepada Pak Jokowi, tentu nggak usah basa-basi ditinjau kembali dan lain-lain. Jadi dibatalkan, selesai. Kita orang Melayu tanpa ada basa-basi,” ujar Amien.
![]() |
Jika pemerintah tetap memindahkan ibu kota negara, Amien menilai hal itu dilakukan demi pemerintah China.
“Kalau mereka tetap akan mindah ibu kota padahal dipersembahkan untuk Beijing, ini pertanda memang, wallahualam,” tuturnya. detik