Aksi Papua Jilid II, Biarkan ‘Monyet’ Hidup di Bangsanya Sendiri

956

PAPUA – Aksi Papua jilid II akan terjadi di sejumlah wilayah, seperti Jayapura hari ini, Senin (26/8/2019).

Mereka akan berkumpul sejumlah tempat, sebelum melakukan aksi besar-besaran. Titik kumpul peserta aksi yakni Unceh Bawah, Unceh Atas, depan USTJ, depan Umel Mandiri, lingkaran Abepura, Taman Imbi, Dok V dan sekitarnya.

“Ada yang tebar selebaran di jalan. Katanya ada aksi damai di beberapa tempat,” ucap Yunus, warga Papua yang baru tiba di Bogor, Minggu (25/8).

Menurutnya, masyarakat Papua, khususnya para pendatang was-was. Sebab, toko dan barang dagangan mereka selalu jadi sasaran saat ada aksi.

“Kasihan pendatang di sana, selalu jadi korban. Tapi di Sorong, para pendatang sudah kuat. Mereka akan melawan kalau diganggu,” tambahnya.

Menurutnya, medsos di Papua masih diblokir. Jaringan internet juga lemot.

“Tadi saya WA (WhatsApp) adik, cuma centang satu. Lama baru bisa masuk,” tandas warga Manokwari ini.

Sementara itu, Kapolres Jayapura Kota, AKBP Gustav R Urbinas mengatakan, pihaknya belum menerima pemberitahuan dari kelompok manapun terkait aksi demo jilid II hari ini.

Gustav menegaskan akan membubarkan massa yang melakukan aksi tanpa pemberitahuan kepada aparat kepolisia, dalam hal ini Polres Jayapura Kota.

“Kami mengimbau masyarakat untuk tetap melakukan aktivitas seperti biasa dan jangan mudah percaya pada sesuatu yang belum diketahui kebenarannya,” tandas Gustav.

7 Tuntutan Papua

Sebelumnya, massa di Sorong melakukan aksi di lapangan Apel Kantor Wali Kota Sorong, pada Rabu 21 Agustus 2019. Dalam aksi itu, koordinartor aksi membacakan 7 tuntutan Papua.

Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) terpilih asal Papua, Yorrys Raweyai, menilai Presiden Jokowi harus datang menemui masyarakat Papua untuk meredakan tensi massa.

“Ada pernyataan tertulis yang mereka (massa aksi) bacakan di Sorong. Tujuh tuntutan mereka. Artinya, Presiden harus datang, usut tuntas kasus atau mereka melakukan aksi yang sama,” kata Yorrys di diskusi tentang Papua di Jakarta, Sabtu, 24 Agustus 2019.

Yorrys mengatakan, meski kondisi di Papua sudah mulai kondusif, persoalan di sana tetap belum tuntas. Sebab, masih ada gejolak di beberapa kabupaten sambil menunggu kepolisian menuntaskan masalah.

“Istilahnya masih siaga menunggu. Kalau ini tidak, mereka akan melakukan (aksi) lagi,” tambahnya.

Salah satu tuntutan Papua yakni meminta pemerintah pusat untuk segera menarik militer organik dan nonorganik dari tanah Papua. Biarkan ‘monyet’ hidup sendiri di bangsanya sendiri.

Berikut 7 Papua yang dibacakan saat aksi di Sorong, tepatnya di lapangan Apel Kantor Wali Kota Sorong, Rabu 21 Agustus 2019:

1. Agar Pemerintah RI segera memulangkan mahasiswa Papua dari Tanah Jawa kembali ke Papua.

2. Mereka juga mendesak agar presiden mewakili segenap Bangsa Indonesia meminta maaf kepada rakyat bangsa Papua.

3. Pemerintah harus segera bubarkan ormas Banser dari negara Republik Indonesia.

4. Negara RI segera tarik militer organik dan nonorganik dari tanah Papua, biarkan ‘monyet’ hidup sendiri di bangsanya sendiri.

5. Agar Presiden Jokowi memecat oknum anggota TNI yang mengeluarkan statement ‘monyet’ kepada mahasiswa Papua.

6. Meminta agar Pemerintah RI memberikan kebebasan bagi Papua menentukan nasib sendiri. “The right of the self determination for west Papua kepada rakyat Papua”.

7. Apabila pemerintah Indonesia tidak mengindahkan pernyataan kami dan melakukan hal yang sama, maka kami akan duduki.

(one/pojoksatu)

Berikan Komentar Anda

comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here