SURABAYA – Dua spanduk yang dipasang peghuni asrama mahasiswa Papua di Surabaya memunculkan kabar bahwa ada anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang menyusup.
Dua spanduk tersebut bertuliskan ‘Referendum is Solution’ dan ‘Lepas Garuda’ yang dipasang di gerbang dan pagas asrama tersebut.
Ditanya soal hal tersebut, Gubernur Papua Lukas Enembe tegas membantah.
Ia memastikan, tidak ada anggota OPM yang menyusup di asrama mahasiswa Papua di Jalan Kalasan, Pacar Keling, Surabaya Timur itu.
“Gerakan Papua Merdeka enggak ada (di asrama). OPM di Papua sana bawa senjata,” tegasnya ditemui di Hotel Grand Daffam, Surabaya Pusat, Selasa (27/8/2019) malam.
Politisi asal Partai Demokrat itu memastikan, bahwa seluruh penghuni asrama tersebut adalah mahasiswa asal Papua yang tengah menempuh pendidikan di Surabaya.
Akan tetapi, ia juga mengakui bahwa memang ada beberapa penghuni yang bukan mahasiswa.
“Itu mahasiswa. Tapi kita tidak tahu, itu mahasiswa semua atau ada yang tidak kuliah,” jelasnya.
Kendati demikian, pihaknya tak mengetahui pasti berapa jumlah penghuni asrama tersebut kecuali dari data polisi yang menyatakan berjumlah 42 otang.
Terkait dua spanduk yang dibentangkan, Lukas mengaku cukup kecewa.
“Saya kecewa sikap seperti itu. Kalau referendum itu bukan urusan gubernur, itu urusan negara,” jelasnya.
Akan tetapi, Lukas menegaskan bahwa Papua merupakan bagian dari Indonesia dan tetap akan berbegang teguh pada NKRI.
“Papua tetap bagian Indonesia,” tegas Lukas.
Sebelumnya, penghuni asrama mahasiswa Papua di Surabaya menolak kedatangan Lukas Enembe Selasa (27/8/2019) petang.
Bahkan, Lukas Enembe yang datang bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa diusir oleh penghuni asrama tersebut.
“Baca ini! Baca ini baca! Bisa baca atau tidak!” teriak salah satu penghuni asrama sambil menunjuk spanduk di pagar yang bertuliskan ‘Siapapun yang datang kami tolak’.
Tak hanya itu, para penghuni asrama juga menggebrak gerbang asrama dan mengusir Lukas. .
“Lepas Garuda dulu kalau ke sini! Lepas Garuda!” teriak mereka.