Repelita Jakarta – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa dirinya tidak mencampuri urusan belanja pemerintah daerah dan hanya fokus memperbaiki manajemen keuangan negara agar lebih efisien.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam Sarasehan 100 Ekonom Indonesia yang diselenggarakan oleh INDEF pada Selasa, 28 Oktober 2025.
Purbaya menjelaskan bahwa langkah yang diambilnya bertujuan mempercepat aliran dana agar tidak tertahan di kas daerah dan bisa segera digunakan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Ia menyebut bahwa saat pertama kali menjabat sebagai Menteri Keuangan, sebanyak 18 gubernur sempat menyampaikan keluhan terkait berkurangnya dana transfer ke daerah.
Namun setelah dilakukan pengecekan, ditemukan bahwa dana tersebut justru mengendap dalam jumlah besar, mencapai Rp230 triliun, dan belum dimanfaatkan secara optimal oleh pemerintah daerah.
Menurut Purbaya, dana yang mengendap seharusnya segera digunakan agar perputaran ekonomi bisa berlangsung dan target pertumbuhan ekonomi di atas 5,5 persen dapat tercapai.
Ia juga membantah tudingan bahwa dirinya memangkas alokasi dana transfer ke daerah dalam rancangan APBN 2026, karena saat itu ia baru menjabat pada 8 September 2025 ketika dokumen anggaran sudah hampir final.
Purbaya menambahkan bahwa setelah menjabat, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengajukan tambahan dana sebesar Rp43 triliun untuk daerah, dan dirinya menyetujui permintaan tersebut.
Ia menegaskan bahwa seluruh kebijakan yang diambil tidak bermuatan politik, melainkan semata-mata untuk memastikan uang negara bekerja secara maksimal bagi kepentingan rakyat.
“Saya tidak cawe-cawe. Saya hanya memastikan uang negara bekerja untuk rakyat,” tegas Purbaya dalam forum tersebut.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok
