Menhan Sjafrie Siapkan Perwira Muda Belajar ke Selandia Baru, Targetkan Pilot Tempur Masa Depan

 

Repelita Jakarta - Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengungkapkan rencana pengiriman perwira muda Indonesia ke Selandia Baru sebagai bagian dari kerja sama peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan pendidikan militer.

Rencana tersebut disampaikan Sjafrie saat bertemu dengan Menteri Pertahanan Selandia Baru, H.E. Judith Collins, dalam pertemuan bilateral yang berlangsung pada Sabtu, 1 November 2025.

Melalui akun media sosial X pribadinya, Sjafrie menyebut bahwa kerja sama ini bertujuan untuk memperluas wawasan dan memberikan kesempatan belajar serta pelatihan bagi para perwira muda Indonesia.

“Saya bertemu dengan Menteri Pertahanan Selandia Baru, H.E. Judith Collins, untuk membahas peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan kerja sama pendidikan militer,” tulis Sjafrie, dikutip pada Selasa, 4 November 2025.

Ia menegaskan bahwa Indonesia berminat mengirim perwira muda untuk menimba ilmu di Selandia Baru, dengan harapan dapat memperkuat kompetensi dan pengalaman mereka dalam bidang pertahanan.

“Indonesia berminat mengirim perwira muda untuk memperluas wawasan serta belajar dan berlatih di Selandia Baru,” sebutnya.

Selain itu, Sjafrie juga menjajaki kemungkinan kerja sama pengembangan pilot tempur masa depan melalui skema pelatihan sejak jenjang pendidikan menengah atas.

“Termasuk menjajaki kerja sama pengembangan pilot tempur masa depan, dengan skema pelatihan sejak jenjang SMA,” tuturnya.

Dalam pertemuan tersebut, kedua negara juga sepakat untuk memperluas ruang kerja sama pertahanan melalui Defence Cooperation Agreement (DCA) yang mencakup berbagai aspek strategis.

“Selain itu, kami juga sepakat memperluas ruang kerja sama pertahanan melalui Defence Cooperation Agreement (DCA) dan memperkuat latihan bersama,” jelasnya.

Sjafrie menambahkan bahwa pelatihan Pasukan Khusus juga menjadi bagian dari agenda kerja sama, dengan tujuan meningkatkan interoperabilitas dan kemampuan operasional Tentara Nasional Indonesia.

“Termasuk pelatihan Pasukan Khusus untuk meningkatkan interoperabilitas dan kemampuan operasional TNI,” terangnya. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga