Repelita Jakarta - Pernyataan yang menyebut bahwa Indonesia berada dalam kondisi sangat kondusif sebelum Joko Widodo menjabat sebagai Presiden, mendapat tanggapan tegas dari Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dian Sandi Utama.
Narasi yang beredar di media sosial belakangan ini menggambarkan periode tahun 2000 hingga Oktober 2014 sebagai masa tenang, di mana masyarakat disebut hidup cerdas dan sejahtera, sementara masa pemerintahan Jokowi dianggap sebagai era penuh perpecahan.
Menanggapi hal tersebut, Dian Sandi Utama menyatakan bahwa klaim tersebut tidak memiliki dasar yang kuat dan justru dapat menyesatkan publik dalam memahami realitas pembangunan nasional.
Ia menegaskan bahwa dalam satu dekade terakhir, Indonesia telah mencatatkan berbagai kemajuan yang nyata dan tidak bisa diabaikan, baik dari sisi infrastruktur maupun transformasi sosial.
Dalam unggahan di X @DianSandiU pada 3 November 2025, Dian menyampaikan: Justru setelah periode yang sebutkan, Indonesia punya kereta cepat, punya stadion-stadion baru, punya sirkuit MotoGP, dan lain-lain.
Dian menilai bahwa banyak pihak yang belum mampu memahami bahwa perubahan besar di bawah kepemimpinan Jokowi membutuhkan kesiapan mental dan wawasan yang lebih maju untuk bisa beradaptasi.
Ia menambahkan bahwa: Sepertinya Pak Jokowi terlalu cepat hadir jadi Presiden bagi orang yang tidak siap dengan perkembangan zaman.
Menurut Dian, kritik-kritik terhadap Jokowi sering kali tidak proporsional dan berasal dari kelompok yang enggan menerima modernisasi sebagai bagian dari proses pembangunan.
Ia mencontohkan sejumlah proyek strategis nasional yang telah memberikan dampak langsung terhadap peningkatan konektivitas antarwilayah, pertumbuhan ekonomi lokal, dan kesejahteraan masyarakat secara luas.
Dian menegaskan bahwa PSI memandang pemerintahan Jokowi telah meletakkan fondasi pembangunan yang kokoh dan dapat dilanjutkan oleh generasi berikutnya dengan semangat progresif.
Ia memastikan bahwa PSI akan tetap berada di garis depan dalam membela hasil kerja nyata yang telah dicapai selama dua periode kepemimpinan Presiden Jokowi. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok
