Repelita Pekanbaru - Gubernur Riau Abdul Wahid menjadi sorotan publik setelah ramai diberitakan terjaring dalam operasi tangkap tangan yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Senin, 3 November 2025.
Dalam operasi tersebut, KPK turut mengamankan sembilan pihak lain yang diduga terlibat, meskipun belum merinci secara resmi identitas para pihak yang diamankan.
Menanggapi informasi yang beredar, Pemerintah Provinsi Riau memberikan pernyataan resmi terkait dugaan keterlibatan sejumlah pejabat dalam lingkungan Dinas PUPR-PKPP Provinsi Riau.
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Provinsi Riau, Teza Darsa, menyampaikan bahwa Abdul Wahid tidak termasuk dalam daftar pihak yang ditangkap, melainkan hanya dimintai keterangan oleh penyidik KPK.
Teza menegaskan bahwa informasi yang diterima oleh pihaknya menyebutkan bahwa Gubernur Riau hanya menjalani proses klarifikasi dan belum ditetapkan sebagai tersangka.
Ia juga menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Riau menghormati sepenuhnya proses hukum yang sedang berlangsung dan siap memberikan dukungan terhadap langkah pemberantasan korupsi yang dilakukan oleh KPK.
Menurut Teza, seluruh jajaran pemerintahan daerah telah diarahkan untuk bersikap kooperatif dan memberikan informasi yang dibutuhkan oleh tim penyidik KPK.
Hingga Senin malam, aktivitas penyidik KPK masih berlangsung di Mapolda Riau, dengan tiga unit kendaraan yang diduga milik KPK terparkir di depan Gedung Tahti Polda Riau sekitar pukul 20.24 WIB.
Lampu di dalam gedung terlihat menyala terang, dan sejumlah personel kepolisian tampak berjaga di sekitar lokasi pemeriksaan.
Salah satu anggota kepolisian yang berada di lokasi menyebutkan bahwa tim KPK telah berada di Mapolda Riau sejak sore dan langsung melakukan pemeriksaan terhadap pihak-pihak yang diamankan.
Sebelumnya, Juru Bicara KPK Budi Prasetyo telah mengonfirmasi bahwa lembaganya melakukan operasi tangkap tangan di wilayah Provinsi Riau dan telah mengamankan sejumlah penyelenggara negara.
Budi menyampaikan bahwa identitas para pihak yang diamankan akan diumumkan setelah proses pemeriksaan awal selesai dilakukan oleh tim penyidik.
Ia juga menjelaskan bahwa para pihak yang diamankan akan dibawa ke Gedung Merah Putih KPK di Jakarta pada Selasa, 4 November 2025, untuk menjalani pemeriksaan lanjutan.
Informasi dari sumber internal menyebutkan bahwa operasi tangkap tangan tersebut berkaitan dengan dugaan korupsi pada proyek infrastruktur berskala besar di Provinsi Riau.
Meski demikian, KPK belum memberikan pernyataan resmi mengenai proyek yang dimaksud atau nilai kerugian negara yang ditimbulkan.
Situasi di Mapolda Riau hingga berita ini disusun masih terpantau kondusif, dengan aktivitas penyidik yang terus berlangsung hingga malam hari. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok

