Gelar Pahlawan untuk Soeharto, Puan Minta Rekam Jejak Dicermati Total

Repelita Jakarta – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Puan Maharani, menanggapi wacana pengusulan Presiden ke-2 RI, Soeharto, untuk dianugerahi gelar pahlawan nasional.

Ia menegaskan bahwa proses pemberian gelar tersebut harus dilakukan secara hati-hati dan mempertimbangkan rekam jejak tokoh secara menyeluruh.

“Pemberian gelar pahlawan kita hormati prosesnya, namun karena ini penting, ya harus dicermati rekam jejaknya dari masa lalu sampai sekarang,” ujar Puan dalam konferensi pers di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa 4 November 2025.

Politikus PDI Perjuangan itu menyampaikan bahwa pemberian gelar pahlawan tidak bisa hanya didasarkan pada usulan semata, melainkan juga harus mempertimbangkan kelayakan figur yang diusulkan.

Menurutnya, proses pengkajian perlu dilakukan secara mendalam dan tepat agar keputusan yang diambil benar-benar mencerminkan nilai-nilai kepahlawanan yang diharapkan.

“Karena juga penting bagaimana kemudian apakah hal tersebut memang sudah waktunya dan sudah perlu diberikan, dan lain-lain sebagainya. Namun, ya hal itu tentu saja harus dikaji dengan baik dan cermat,” tuturnya.

Diketahui, terdapat sebanyak 40 nama yang diusulkan untuk mendapat gelar pahlawan nasional dan saat ini sedang dalam tahap penilaian oleh pemerintah.

Proses penetapan gelar pahlawan nasional dilakukan melalui beberapa tahapan, dimulai dari tingkat kabupaten atau kota, kemudian dilanjutkan ke tingkat provinsi, hingga akhirnya diserahkan kepada pemerintah pusat untuk penilaian akhir.

Tak sedikit nama tokoh yang pernah diajukan pada tahun-tahun sebelumnya belum disetujui karena masih memerlukan kajian tambahan atau kelengkapan data pendukung. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga