Repelita Jakarta - Langkah Komisi Pemberantasan Korupsi dalam menyelidiki dugaan penggelembungan anggaran proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung atau Whoosh mendapat dukungan penuh dari Komisi VI DPR RI.
Anggota Komisi VI DPR RI, Nasim Khan, menyatakan bahwa penyelidikan tersebut merupakan langkah penting yang patut diapresiasi. Ia menilai bahwa setiap proyek yang menggunakan dana negara wajib dijalankan dengan prinsip transparansi, akuntabilitas, dan efisiensi agar manfaatnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat.
Nasim menjelaskan bahwa upaya KPK dalam menelusuri potensi mark-up anggaran proyek Whoosh menyangkut kepercayaan publik terhadap pengelolaan dana negara. Ia menegaskan bahwa Komisi VI DPR RI akan terus mendukung penegakan hukum yang profesional, berbasis data, dan bebas dari intervensi politik.
Ia mengingatkan bahwa dana publik yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara maupun Penyertaan Modal Negara harus dikelola secara hati-hati dan bertanggung jawab. Menurutnya, pengawasan terhadap proyek strategis nasional harus dilakukan secara ketat demi menjaga integritas fiskal negara.
Nasim menyampaikan bahwa proyek sebesar Whoosh harus memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat, bukan justru menjadi beban fiskal yang berat. Pernyataan tersebut disampaikan pada Selasa, 28 Oktober 2025.
Komisi VI DPR RI menyatakan kesiapan untuk memantau proses penyelidikan yang dilakukan oleh KPK. Nasim menegaskan bahwa jika dalam proses tersebut ditemukan keterlibatan Badan Usaha Milik Negara, maka Komisi VI akan mengambil langkah tegas sesuai dengan kewenangan pengawasan yang dimilikinya.
Ia menutup pernyataannya dengan menegaskan bahwa prinsip Komisi VI sangat jelas, yakni tidak boleh ada ruang untuk penyalahgunaan anggaran di proyek strategis nasional mana pun.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

