Airlangga menyampaikan bahwa pemerintah tengah menyiapkan pembahasan teknis lintas kementerian untuk mencari solusi bersama pihak Danantara selaku mitra proyek.
Kita sedang bahas nanti tentu akan bicarakan secara teknis antar kementerian dan juga dengan solusi dengan Danantara.
Saat ditanya mengenai kemungkinan penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk menutup utang proyek tersebut, Airlangga memilih untuk tidak memberikan jawaban.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto telah menyatakan komitmennya untuk bertanggung jawab penuh terhadap operasional dan keberlanjutan proyek Whoosh.
Gak usah khawatir ribut-ribut Whoosh, saya sudah pelajari masalahnya tidak ada masalah, saya akan tanggung jawab nanti Whoosh semuanya.
Prabowo juga membuka opsi pembayaran utang proyek menggunakan dana hasil sitaan dari kasus korupsi serta efisiensi anggaran pemerintah.
Ia menegaskan bahwa pemerintah mampu menanggung kewajiban pembayaran proyek senilai Rp116 triliun tersebut dengan skema cicilan sebesar Rp1,2 triliun per tahun.
Pokoknya nggak ada masalah, karena itu kita bayar mungkin Rp1,2 triliun per tahun. Tetapi manfaatnya, mengurangi macet, mengurangi polusi, mempercepat perjalanan, ini semua harus dihitung.
Pernyataan dari Airlangga dan Prabowo menjadi sinyal bahwa pemerintah tengah mencari jalan keluar yang terukur dan berkelanjutan untuk menyelesaikan kewajiban proyek strategis nasional tersebut.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

