Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Zulhilmi Yahya Nilai Pernyataan Jokowi Soal Keuntungan Sosial Whoosh Abaikan Masalah Utang Luar Negeri

Repelita Jakarta - Pegiat media sosial Zulhilmi Yahya memberikan tanggapan terhadap pernyataan mantan Presiden Joko Widodo mengenai proyek Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) atau Whoosh yang kembali menjadi sorotan publik.

Jokowi dalam unggahan di akun Threads pada Selasa, 28 Oktober 2025, menegaskan bahwa pembangunan moda transportasi cepat tersebut tidak seharusnya hanya diukur dari sisi keuntungan finansial semata, tetapi juga dari manfaat sosial yang ditimbulkan bagi masyarakat luas.

Menurut Jokowi, transportasi publik seperti kereta cepat memiliki peran besar dalam menekan kemacetan, mengurangi polusi udara, serta menekan emisi karbon di wilayah padat seperti Jabodetabek dan Bandung. Ia menyebut bahwa keberhasilan proyek semacam itu seharusnya diukur dari peningkatan kualitas hidup masyarakat, bukan semata dari neraca laba rugi.

Ini kita juga harus mengerti, bukan mencari laba. Jadi sekali lagi, transportasi massal, transportasi umum itu tidak diukur dari laba. Tetapi adalah diukur dari keuntungan sosial, ujar Jokowi dalam pernyataannya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa konsep keuntungan sosial atau social return on investment yang dimaksud mencakup berkurangnya emisi karbon, meningkatnya produktivitas masyarakat, berkurangnya polusi, serta efisiensi waktu tempuh dari satu daerah ke daerah lain.

Social return on investment. Apa itu? Bukannya pengurangan emisi karbon, produktivitas dari masyarakat menjadi lebih baik, kemudian apalagi polusi yang berkurang. Waktu tempuh yang bisa lebih cepat, di situlah keuntungan sosial yang didapatkan dari pembangunan transportasi massal, ungkapnya.

Menanggapi hal tersebut, Zulhilmi Yahya menilai pernyataan Jokowi memang benar bahwa transportasi publik tidak selalu berorientasi pada keuntungan ekonomi. Namun, ia juga menyoroti sisi lain dari proyek tersebut yang dianggap bermasalah karena menggunakan pembiayaan dari utang luar negeri.

Statement dari Pak Jokowi soal utang Whoosh yang mulai memberatkan BUMN dan Danantara. Tujuan transport public sebenarnya memang bukan cari untung aja, kata Zulhilmi.

Yang jadi masalah, kalau bangun transport publicnya dengan utang, apalagi utang luar negeri, pungkasnya. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved