
Repelita Pidie Jaya – Wakil Bupati Pidie Jaya, Hasan Basri, menjadi sorotan publik setelah video dirinya meninju wajah Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Gampoeng Sagoe, Muhammad Reza, viral di media sosial sejak Kamis 30 Oktober 2025.
Dalam video tersebut, Hasan terlihat melakukan inspeksi mendadak ke kantor SPPG Gampoeng Sagoe, Kecamatan Trieng Gadeng, bersama rombongan pejabat daerah.
Saat Hasan tiba di lokasi, Muhammad Reza belum berada di tempat, namun beberapa saat kemudian ia datang dengan mengendarai sepeda motor dan langsung berjalan menuju arah Hasan.
Tanpa banyak bicara, Hasan menghampiri Reza dan melayangkan pukulan ke arah wajahnya sebanyak beberapa kali, sementara Reza tidak melakukan perlawanan.
Video berdurasi singkat itu tersebar luas di Instagram dan memicu reaksi publik terhadap tindakan Hasan yang dinilai tidak pantas dilakukan oleh seorang pejabat daerah.
Tak lama setelah video tersebut viral, Hasan Basri menyampaikan permintaan maaf secara terbuka melalui video berdurasi 45 detik yang juga beredar di media sosial.
Dalam video tersebut, Hasan mengenakan kemeja biru dan peci hitam, serta menyampaikan penyesalan atas tindakan yang dilakukannya terhadap Muhammad Reza.
“Saya memohon maaf atas kesilapan dan ketelodoran saya terhadap ananda Reza, menyangkut terjadinya pemukulan di SPPG Gampong Sagoe, Kecamatan Trieng Gadeng,” ujar Hasan dalam video tersebut.
Ia juga menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga Reza dan seluruh jajaran SPPG di Kecamatan Trieng Gadeng atas insiden yang terjadi.
“Dalam hal ini saya secara pribadi memohon maaf kepada keluarga dan pihak SPPG,” lanjutnya.
Hasan disebut emosi karena menilai makanan yang disajikan untuk anak-anak sekolah di wilayah tersebut dalam kondisi dingin, yang menurutnya tidak layak dikonsumsi.
Di balik insiden tersebut, Hasan Basri diketahui menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Amanat Nasional Kabupaten Pidie Jaya sejak tahun 2019.
Posisi politik yang diembannya menambah sorotan terhadap perilaku dan etika kepemimpinan Hasan sebagai pejabat publik sekaligus tokoh partai di daerah.
Insiden ini memicu sorotan terhadap integritas dan tanggung jawab pejabat daerah dalam menjalankan fungsi pengawasan terhadap pelayanan masyarakat.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

