Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Sadis! Saksi Kunci Kasus Kematian Prada Lucky: Saya Dipaksa Telanjang dan Dilumuri Cabai

 

Repelita Kupang – Saksi kunci dalam perkara penyiksaan di lingkungan militer, Prada Richard Junimton Bulan, memberikan kesaksian mengejutkan di hadapan majelis hakim Pengadilan Militer III-15 Kupang pada Rabu, 29 Oktober 2025.

Dalam sidang yang menghadirkan 17 terdakwa, Richard mengungkap bahwa dirinya turut mengalami penyiksaan bersama almarhum Prada Lucky.

Salah satu nama yang disebut dalam kesaksian tersebut adalah Letnan Dua Made Juni Arta Dana, yang saat ini juga berstatus sebagai terdakwa dalam perkara yang sama.

Richard menjelaskan bahwa peristiwa penyiksaan terjadi pada malam tanggal 28 Juli 2025 sekitar pukul 21.00 WITA.

Ia dan Prada Lucky dibawa oleh Pratu Imanuel Nimrot Laubora ke ruang staf intel, tempat Letda Made Juni sudah menunggu.

Di ruangan tersebut, keduanya dipaksa untuk mengakui tuduhan yang diarahkan kepada mereka terkait dugaan hubungan sesama jenis.

Karena tidak mengakui tuduhan tersebut, Richard dan Lucky mengalami kekerasan fisik secara berulang.

“Saya ditanya berapa kali LGBT, tapi saya terpaksa berbohong supaya tidak dipukuli lagi. Kami dicambuk sekitar lima sampai enam kali. Setelah saya berbohong, mereka baru berhenti,” ujar Richard di hadapan majelis hakim.

Richard juga mengungkap tindakan penyiksaan yang menurutnya sangat keji dan tidak manusiawi.

Ia menyebut bahwa Letda Made Juni memerintahkan bawahannya untuk mengambil cabai dari dapur dan mengolahnya.

“Dia perintah, kamu ke dapur ambil cabai, diulek, bawa ke sini, lalu saya disuruh telanjang,” tuturnya.

Richard mengaku dipaksa menurunkan celana hingga lutut, lalu rekannya sesama prajurit, Prada Egianus Kei, diperintahkan untuk mengoleskan cabai ke bagian sensitif tubuhnya.

“Saya disuruh nungging dan membuka pantat. Langsung dilumuri cabai ke anus saya. Rasanya panas dan pedih. Setelah itu saya disuruh pakai celana lagi,” kata Richard dengan suara bergetar.

Setelah penyiksaan tersebut, Richard kembali dipertemukan dengan Prada Lucky yang telah lebih dulu ditangkap dan dibawa dari ruang staf pers oleh Pratu Poncianus Allan Dadi.

Richard menyebut bahwa Poncianus menendangnya dengan sepatu PDL di bagian telinga kiri sambil melontarkan tudingan bahwa dirinya telah berbohong.

"Poncianus menendang saya dengan sepatu PDL di telinga kiri sambil bilang, kamu tipu saya ya, lalu keluar ruangan. Dia juga sempat mencambuk kami pakai vanbelt atau tali kompresor,” lanjutnya.

Richard mengaku tidak mengetahui secara pasti alasan dirinya dan Lucky menjadi sasaran kekerasan malam itu.

Namun dari kesaksian yang disampaikannya di depan majelis hakim, terlihat jelas adanya praktik penyiksaan berat dalam proses pemeriksaan internal yang dijalani keduanya.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved