Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Operasi Antigeng di Rio Tewaskan 64 Orang, Pemerintah Brasil Gelar Rapat Darurat

Polisi Brasil Bentrok Besar-Besaran Lawan Bandar Narkoba, 64 Tewas

Repelita Rio de Janeiro - Kepolisian Brasil melancarkan operasi paling mematikan dalam sejarah Rio de Janeiro, menewaskan sedikitnya 64 orang dalam bentrokan bersenjata dengan jaringan kriminal besar.

Serangan yang berlangsung sebelum fajar pada Selasa, 28 Oktober 2025, menargetkan para pemimpin geng narkoba Comando Vermelho atau Red Command yang menguasai banyak kawasan kumuh di lereng-lereng kota Rio.

Pemerintah Negara Bagian Rio menyatakan bahwa baku tembak antara aparat dan anggota geng berlangsung hingga sore hari di wilayah padat penduduk.

Beberapa anggota geng membalas dengan membakar kendaraan dan membangun barikade darurat di sejumlah titik.

Polisi menangkap lebih dari 80 orang setelah menggiring sejumlah pemuda bertelanjang dada di lokasi kejadian.

Sebanyak 2.500 aparat keamanan, termasuk 32 kendaraan lapis baja, dikerahkan untuk melaksanakan surat perintah penangkapan di wilayah utara kota.

Operasi ini digelar menjelang rangkaian acara menuju Konferensi Iklim PBB COP30.

Pemerintah daerah Rio kerap meningkatkan operasi keamanan menjelang perhelatan besar seperti Olimpiade dan Piala Dunia.

Namun, operasi kali ini disebut melampaui skala dan tingkat kekerasan sebelumnya, bahkan untuk kota yang telah lama akrab dengan konflik antar geng.

Ledakan kekerasan di Rio mencerminkan eskalasi perang terhadap kejahatan terorganisasi di Brasil dan kawasan sekitarnya.

Praktik pembunuhan di luar hukum terhadap tersangka pengedar narkoba kini menuai kecaman internasional.

Kritik semakin tajam setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump memerintahkan militer menghancurkan kapal-kapal yang diduga menyelundupkan narkoba dari Venezuela dan Amerika Latin.

Serangan tersebut menimbulkan korban jiwa di kawasan Karibia dan perairan Pasifik Amerika Selatan.

Operasi besar di Rio juga menyoroti ketegangan antara pemerintah negara bagian dan pemerintah pusat terkait pendekatan dalam memberantas geng.

Pemerintah Rio menyebut bahwa anggota geng menggunakan drone untuk menjatuhkan bahan peledak ke arah aparat keamanan.

Mereka juga membajak puluhan bus selama operasi berlangsung.

Gubernur Rio, Claudio Castro, menyebut operasi tersebut sebagai upaya melawan narkoterorisme.

Castro menegaskan bahwa pemerintah daerah menghadapi musuh dengan kekuatan yang semakin terorganisasi.

“Inilah skala tantangan yang kami hadapi,” tulis Castro melalui media sosial.

Dalam wawancara dengan CNN International, Castro menyebut bahwa korban tewas mencapai 64 orang, termasuk empat anggota kepolisian.

Ia juga mengecam pemerintah federal karena dinilai kurang memberikan bantuan dalam operasi ini.

Gleisi Hoffmann, Ketua Partai Pekerja dan utusan Presiden Luiz Inacio Lula da Silva untuk urusan Kongres, mengakui perlunya koordinasi lebih erat antar lembaga keamanan.

Ia menegaskan bahwa pemerintah pusat telah menjalankan sejumlah operasi, termasuk pengungkapan kasus pencucian uang besar-besaran.

Hoffmann menyerukan agar parlemen segera meloloskan usulan amandemen konstitusi yang memungkinkan aparat bertindak lebih tegas terhadap jaringan kriminal.

“Peristiwa ini kembali menunjukkan pentingnya koordinasi yang solid antar aparat dalam memberantas kejahatan terorganisasi,” tulis Hoffmann melalui akun X.

Pemerintah federal kemudian mengumumkan akan menggelar rapat darurat dengan Gubernur Castro untuk membahas langkah lanjutan (*).

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved