Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Karen Agustiawan Sebut Banyak Pihak Luar Coba Dekati Dirut Pertamina Lewat Kode "Assalamualaikum"

Karen Agustiawan Ungkap: Dua Tokoh Nasional Tekan Dirut Pertamina soal Tangki Merak

Repelita Jakarta - Mantan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Galaila Karen Kardinah atau Karen Agustiawan mengungkapkan bahwa selama menjabat, banyak pihak yang berusaha menjalin komunikasi dengannya.

Ia menyebut bahwa sebagian besar dari pihak-pihak tersebut berasal dari luar lingkungan internal Pertamina, termasuk kalangan swasta yang memiliki kepentingan tertentu.

Pernyataan tersebut disampaikan Karen saat memberikan kesaksian dalam sidang lanjutan perkara dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang PT Pertamina tahun 2018 hingga 2023 di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat pada Senin, 27 Oktober 2025.

Dalam sesi tanya jawab dengan Jaksa Penuntut Umum, Karen menyampaikan bahwa sebagai Direktur Utama Pertamina, banyak pihak yang menyampaikan salam sebagai bentuk pendekatan untuk bertemu.

Ia menjelaskan bahwa istilah ‘assalamualaikum’ digunakan sebagai kiasan untuk menggambarkan upaya pihak luar dalam menjalin komunikasi dengan dirinya.

Namun, Karen tidak secara gamblang menyebut siapa saja pihak-pihak yang dimaksud, termasuk apakah mereka memberikan tekanan dalam proses pengambilan keputusan.

Di sisi lain, Karen menegaskan bahwa tekanan dari luar justru menjadi dorongan baginya untuk memastikan seluruh kebijakan yang diambil tetap berada dalam koridor tata kerja organisasi.

Ia menyatakan bahwa setiap arahan atau permintaan yang datang dari luar menjadi pengingat agar dirinya tetap berpegang pada prinsip dan prosedur yang berlaku di Pertamina.

Dalam perkara ini, jaksa menyoroti proyek penyewaan terminal bahan bakar minyak yang dikenal sebagai proyek tangki Merak.

Proyek tersebut berkaitan dengan pengadaan fasilitas penyimpanan BBM yang dikelola oleh PT Oil Tanking Merak, yang kemudian berganti nama menjadi PT Orbit Terminal Merak.

Jaksa menyebut bahwa proyek tersebut menyebabkan kerugian keuangan negara yang ditaksir mencapai Rp2,9 triliun (*).

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved