Repelita Kuala Lumpur - Pemerintah Indonesia membuka peluang kerja sama dengan India dalam pengembangan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Inisiatif ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Sugiono saat berpidato dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-22 yang berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia, pada Minggu, 26 Oktober 2025.
Sugiono menyampaikan bahwa kerja sama tersebut bertujuan untuk memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kawasan Asia. Ia menilai bahwa keberhasilan India dalam menjalankan program makan siang gratis bagi anak sekolah melalui skema Pradhan Mantri Poshan Shakti Nirman (PM Poshan) dapat menjadi model yang relevan bagi Indonesia.
“Atas nama Presiden Prabowo Subianto, saya menyampaikan bahwa kemitraan ASEAN dan India dibangun di atas sejarah, konektivitas, dan semangat kesejahteraan. Kini saatnya kita memperkuat kembali ikatan yang telah lama menyatukan kawasan ini,” ujar Sugiono dalam pidato yang dibagikan oleh Kementerian Luar Negeri RI pada Senin, 27 Oktober 2025.
Ia menambahkan bahwa program MBG yang telah diluncurkan oleh Presiden Prabowo telah menjangkau lebih dari 37 juta penerima manfaat. Menurutnya, berbagi pengalaman dengan India akan memperkuat upaya membangun generasi yang sehat, kuat, dan produktif.
Sugiono menilai bahwa kolaborasi antara Indonesia dan India di bidang pangan tidak hanya akan memperkuat ketahanan gizi, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan sumber daya manusia yang unggul di Asia. Ia menyebut bahwa kerja sama ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat fondasi kesejahteraan lintas negara.
Menanggapi rencana kerja sama tersebut, penceramah kondang Ustaz Hilmi Firdausi menyampaikan respons melalui akun media sosialnya di X pada Rabu, 29 Oktober 2025. Ia menulis, “Langsung terbayang video-video kuliner ala-ala Prindavan 🫣.”
Cuitan tersebut langsung viral dan memicu berbagai tanggapan dari warganet. Beberapa komentar bernada sindiran terhadap rencana kerja sama tersebut.
“Pejabat udah mau jadi tukang ketring 😂😂😂😂😂 saya bingung ko india mau kerja sama.. Emang keuntungan si india🇮🇳 dmna?… Ini kan belanja habis jadi makanan terus keluar jadi TAI atau sebelum keluar Ngeracunin dulu 😂😂🤣🤣🤣,” tulis salah satu warganet.
Komentar lain mempertanyakan alasan memilih kerja sama dengan negara lain, padahal Indonesia memiliki banyak tenaga masak yang berpengalaman. “Orang tim tukang masak Indonesia itu banyak, ada di tim orang hajatan, restoran atw di hotel atw tim relawan dapur umum. Kenapa ambil ambil orang LN,” balas pengguna lain.
Ada pula yang menyarankan agar kerja sama tersebut tidak dilanjutkan. “Plis ga usah, jepang yg maju aja mo balikin India ke negaranya,” tulis warganet lainnya.
Meski menuai respons beragam, pemerintah tetap menilai bahwa kerja sama ini memiliki potensi besar dalam memperkuat program MBG dan memperluas dampaknya bagi kesejahteraan masyarakat di kawasan Asia (*).
Editor: 91224 R-ID Elok

