Repelita Jakarta - Politikus Ferdinand Hutahaean melontarkan kritik tajam terhadap pernyataan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, terkait proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh yang disebut sebagai investasi sosial.
Melalui unggahan di akun Threads pribadinya pada Jumat, 31 Oktober 2025, Ferdinand menyebut bahwa pernyataan tersebut merupakan bentuk manipulasi terhadap masyarakat.
Ia menilai bahwa cara Jokowi menyampaikan pernyataan itu seolah-olah menggambarkan proyek Whoosh sebagai langkah heroik yang bertujuan untuk kepentingan sosial semata.
Menurut Ferdinand, gaya bicara Jokowi yang memelas dan mengajak rakyat percaya pada narasi tersebut justru menunjukkan adanya upaya menggiring opini publik secara sepihak.
“Bapak berbicara seolah-olah heroik seolah-olah ini investasi sosial dan kedua bapak memelas untuk percaya apa yang bapak sampaikan,” tulis Ferdinand.
Ia menegaskan bahwa narasi tersebut merupakan bentuk manipulasi yang diarahkan kepada hati dan pikiran rakyat agar menerima proyek tersebut tanpa pertanyaan kritis.
Ferdinand kemudian mempertanyakan bagaimana pemerintah Indonesia melobi pihak Cina saat awal proyek Whoosh dimulai, jika memang proyek tersebut tidak berorientasi pada keuntungan.
Ia menyindir bahwa tidak mungkin pemerintah menawarkan proyek investasi sosial kepada investor asing tanpa menyertakan proyeksi keuntungan yang jelas.
“Saya mau tanya bagaimana melobi China bahwa proyek ini tidak mencari untung dan investasi sosial,” ujarnya.
Menurutnya, tidak ada negara atau perusahaan yang bersedia menanamkan modal dalam proyek yang tidak menjanjikan keuntungan finansial.
Ferdinand menyimpulkan bahwa pernyataan Jokowi tentang investasi sosial hanyalah bagian dari strategi komunikasi yang bertujuan untuk menutupi fakta-fakta di balik proyek tersebut.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

