Selain polemik mengenai latar belakang pendidikannya dan isu politik yang melingkupinya, efektivitas posisi Gibran sebagai wakil presiden juga menjadi bahan perdebatan publik. Banyak pihak menilai peran wapres di bawah pemerintahan Prabowo belum menunjukkan dampak signifikan terhadap kebijakan nasional.
Pandangan tersebut turut disampaikan Psikolog Forensik Reza Indragiri. Menurutnya, efektivitas jabatan wakil presiden sangat bergantung pada kemauan presiden untuk berbagi peran dan kewenangan.
Memang sulitlah kalau ditanyakan ke kita semua kapan sesungguhnya Indonesia ini punya wakil presiden yang efektif? Tampaknya jawabannya sulit untuk kita dapat, ujar Reza dalam wawancara di kanal YouTube Fristian Griec Media, Selasa, 28 Oktober 2025.
Reza menambahkan, seorang wapres bisa berperan besar apabila presiden memberi ruang untuk berbagi tugas dan tanggung jawab dalam menjalankan pemerintahan. Namun jika seluruh keputusan hanya berpusat pada presiden, peran wapres menjadi terbatas.
Tapi kalau ternyata presidennya mau ambil semua sendiri, praktis si wakil presiden cuma ya modal nongkrong doang dapat gaji bulanan, katanya.
Reza menilai satu-satunya figur wapres yang dinilai mampu menjalankan perannya secara komplementer adalah Jusuf Kalla (JK) ketika mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ia menilai keduanya memiliki sinergi kuat dalam memimpin pemerintahan.
Cuma satu nama era SBY sebagai presiden. Wakil presidennya adalah Jusuf Kalla. Seingat saya ini, itulah masa ketika wakil presiden tampak sangat kompatibel, sangat komplementer dengan presidennya, tegasnya.
Namun, hasil survei lembaga Indonesia Social Insight (IDSIGHT) justru menunjukkan temuan berbeda. Berdasarkan riset mereka, publik menilai positif kinerja satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran melalui pemantauan di media sosial.
Dalam survei yang dilakukan pada 24 September hingga 3 Oktober 2025, IDSIGHT mencatat penilaian positif terhadap kinerja Presiden Prabowo Subianto mencapai 77,5 persen, sementara Gibran Rakabuming Raka meraih 75,8 persen.
Publik memberikan nilai positif sebesar 77,5% terhadap kinerja Presiden Prabowo saat memasuki usia setahun pemerintahan, ujar Direktur Komunikasi IDSIGHT Johan Santosa di Jakarta, Kamis, 23 Oktober 2025.
Survei tersebut menggunakan data dari empat platform media sosial, yakni Instagram, X/Twitter, Facebook Page, dan TikTok. Keempatnya dipilih karena memiliki tingkat penggunaan tertinggi di Indonesia berdasarkan laporan Data Digital Indonesia 2024.
Dengan karakteristik pengguna yang beragam, kombinasi data dari keempat platform itu diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih objektif mengenai persepsi publik terhadap kinerja pasangan Presiden dan Wakil Presiden. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok

