Repelita Jakarta - Terdakwa perkara dugaan korupsi impor gula, Thomas Trikasih Lembong, menyampaikan pengakuan mengejutkan dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta pada 30 Juni 2025.
Dalam keterangannya, Tom Lembong menyebut bahwa langkah importasi gula yang menjadi sorotan hukum saat ini tidak lepas dari arahan Presiden Joko Widodo saat itu.
Ia menjelaskan bahwa pada 2015, melonjaknya harga pangan membuat Jokowi memberikan perintah untuk melakukan langkah-langkah pengendalian harga.
Perintah itu disebutkan langsung dalam rapat kabinet maupun dalam pertemuan pribadi antara dirinya dan Jokowi.
"Kadang juga di Istana Bogor, kadang langsung di Istana. Saya mendapatkan penugasan itu dari beliau," ujar Tom.
Ia menambahkan bahwa selain arahan langsung dari Presiden, penugasan juga disampaikan melalui Menko Perekonomian.
Tom Lembong yang saat itu menjabat Menteri Perdagangan mengaku sering dihubungi Jokowi agar segera mengambil tindakan karena presiden menerima banyak keluhan dari masyarakat.
Bahkan, Jokowi disebut pernah menceritakan bahwa ia diteriaki warga akibat lonjakan harga pangan.
Tom juga menyebut nama Rachmat Gobel, pendahulunya di Kementerian Perdagangan, dalam rangkaian kebijakan impor tersebut.
Saat dimintai klarifikasi oleh majelis hakim soal pemberian izin impor kepada PT PPI, Tom menegaskan bahwa dirinya hanya melanjutkan keputusan yang sudah ada sebelumnya.
Ia menyatakan bahwa persetujuan impor gula dilakukan dengan seizin Menteri BUMN dan bertujuan menjaga stabilitas harga serta ketersediaan pasokan.
"Yang saya lakukan adalah memperpanjang penugasan yang sudah diberikan, sebagai bagian dari strategi pemerintah untuk mengendalikan harga dan memastikan pasokan nasional," tegasnya.
Pernyataan Tom Lembong itu membuka ruang tanya baru soal sejauh mana keterlibatan dan tanggung jawab pejabat tinggi negara dalam kebijakan pangan yang kini berujung perkara hukum. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok.
