Repelita Cirebon - Polemik terkait dugaan ijazah palsu yang menimpa Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo, belakangan kembali memanas seiring munculnya tudingan baru yang menyeret nama Partai Demokrat ke pusaran polemik tersebut.
Sosok Silfester Matutina yang dikenal sebagai loyalis Jokowi, secara terbuka menuding bahwa Partai Demokrat menjadi pihak yang mendanai gerakan Roy Suryo Cs untuk terus menggulirkan isu sensitif mengenai keaslian ijazah Jokowi yang selama ini menjadi perdebatan publik.
Namun di tengah derasnya sorotan publik, Ketua Kagama Cirebon Raya, Heru Subagia, justru menilai bahwa situasi ini telah membuka panggung politik bagi semua pihak yang terlibat, terutama bagi Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY.
Dalam keterangannya pada Rabu 30 Juli 2025, Heru menyampaikan bahwa narasi tudingan yang dilemparkan Silfester Matutina sebetulnya hanya bagian dari strategi komunikasi politik yang dijalankan secara sistematis oleh aktor-aktor di baliknya.
Heru berpendapat bahwa figur Silfester tak lebih dari pion dalam skenario besar yang dirancang agar seluruh pihak memperoleh keuntungan elektoral dari gaduhnya isu ijazah.
Menurutnya, AHY yang kini memimpin Demokrat justru menikmati panggung politik yang semakin luas dengan polemik ini, sebab citra partainya terdorong ke publik sebagai pihak yang aktif dalam percaturan politik nasional.
Heru pun memaparkan bahwa Demokrat belakangan berhasil memainkan peran ganda, tak lagi sekadar sebagai oposisi, melainkan mitra aktif pemerintahan Prabowo-Gibran, yang kini turut membuka ruang komunikasi politik dengan berbagai tokoh berpengaruh termasuk Jokowi.
Ia menegaskan bahwa publik seharusnya memahami drama tudingan ini sebagai panggung teater politik yang wajar, terlebih menjelang Pilpres 2029 yang mulai memunculkan manuver dari banyak elite parpol.
Heru mengungkapkan bahwa cara Demokrat memanfaatkan polemik ini mirip dengan strategi playing victim yang pernah dimainkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), ayah AHY, pada masa lalu untuk membalikkan opini publik.
Di sisi lain, Heru memastikan bahwa pihaknya, yakni Kagama Cirebon, tidak memiliki kepentingan politik praktis, melainkan hanya menjadi bagian dari publik yang turut menyoroti narasi yang berkembang di masyarakat.
Ia menegaskan viralnya isu ini pada akhirnya akan menjadi berkah politik bagi pihak-pihak yang mampu mengendalikannya, terutama Demokrat yang secara posisi saat ini bisa memanfaatkan momentum untuk mengukuhkan kedekatannya dengan Jokowi dan pemerintahan yang sedang berjalan.
Dalam kesempatan terpisah, AHY menegaskan bahwa tudingan Silfester Matutina adalah fitnah besar yang tidak berdasar, sehingga pihaknya akan menempuh langkah hukum jika diperlukan demi menjaga nama baik partai.
Kader Partai Demokrat, Cipta Panca Laksana, juga melontarkan kritik keras kepada Silfester melalui akun X pada Senin 28 Juli 2025, dengan menuliskan, “Fitnah kata mas AHY tentang tuduhan relawan Jokowi seperti Silfester Matutina. Ngadepin Roy Suryo cs aja kelabakan mau nambah musuh lagi loe Silfester? Salah cari lawan loe pea!”.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

