Roy Suryo Sindir Polri Soal Pemanggilan: Internal Saja Tak Sinkron

 

Repelita Jakarta - Mantan Menpora Roy Suryo menyoroti adanya ketidaksinkronan di internal Polda Metro Jaya terkait pemanggilan dirinya dalam kasus dugaan ijazah palsu Presiden Jokowi.

Roy menyebut terjadi miskomunikasi atau miskordinasi antara penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) dan Divisi Humas (Dithumas) Polda Metro Jaya.

Ia mengaku menerima undangan klarifikasi pada Selasa 1 Juli 2025.

Namun atas pertimbangan tim kuasa hukumnya, ia memilih tidak hadir karena surat undangan yang diterima dinilai tidak memenuhi syarat kelengkapan formal.

Meski siap hadir seratus persen, kami menolak hadir karena surat undangannya tidak jelas, ujarnya.

Roy menekankan bahwa ketidakhadirannya murni karena alasan administratif, bukan karena menghindari klarifikasi.

Ia kemudian menyinggung tanggal 3 Juli 2025, di mana namanya disebut-sebut kembali dipanggil.

Roy membantah kabar tersebut.

Menurutnya, pada hari itu tidak ada undangan yang ia terima, baik secara resmi maupun melalui pesan singkat.

Justru pada Kamis 3 Juli, kami tidak mungkin hadir karena tidak ada undangan sama sekali, baik lewat surat maupun sekadar WhatsApp, tegasnya.

Roy mempertanyakan konsistensi komunikasi internal Polri.

Ia menilai bahwa di usia ke-79, institusi Polri seharusnya sudah mampu menunjukkan mekanisme yang rapi dan profesional.

Bagaimana Polri bisa presisi kalau internalnya saja ada miskomunikasi dan miskordinasi? sindir Roy.

Ia juga menyampaikan bahwa dirinya tetap bersikap terbuka dan akan mengikuti proses hukum jika pemanggilan dilakukan secara prosedural dan sesuai mekanisme yang benar.

Roy berharap agar Polda Metro Jaya bisa lebih cermat dan konsisten dalam menyampaikan informasi kepada publik maupun kepada pihak yang dipanggil secara resmi. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok.

Baca Juga