Repelita Aceh - Video yang menunjukkan Gubernur Aceh Muzakir Manaf meninggalkan rapat bersama Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution viral di media sosial.
Pertemuan itu digelar untuk membahas keputusan Mendagri Tito Karnavian yang menetapkan peralihan empat pulau dari Aceh ke Sumatera Utara.
Empat pulau tersebut adalah Pulau Mangkir Besar, Pulau Mangkir Kecil, Pulau Lipan, dan Pulau Panjang yang sebelumnya merupakan bagian dari Kabupaten Aceh Singkil.
Keputusan tersebut tertuang dalam Kepmendagri Nomor 300.2.2-2138 Tahun 2025 tentang Pemberian dan Pemutakhiran Kode serta Data Wilayah Administrasi Pemerintahan dan Pulau, tertanggal 25 April 2025.
Aksi walk out Muzakir Manaf saat pertemuan tersebut mendapat sorotan luas.
Pegiat media sosial Marhadi memuji langkah tegas Muzakir yang menolak berdialog dengan Bobby terkait kerja sama pengelolaan empat pulau itu.
Kata Marhadi, “Keren Gubernur Aceh Mualim Muzakir Manaf. Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, cuma dianggapnya selevel kepala dinas.”
Marhadi yang dikenal sebagai jurnalis senior juga menyentil Bobby karena berambisi menguasai empat pulau milik Aceh.
Ia menyebut Bobby tidak tahu malu seperti mertuanya, Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Mulyono.
“Bobby Nasution nggak punya malu seperti mertuanya, Mulyono, ngajak Gubernur Aceh kelola bersama empat pulau milik Aceh,” katanya.
Dalam video berdurasi 1 menit 20 detik itu, Muzakir sempat menyambut Bobby.
“Selamat datang di tempat kami Aceh, mudah-mudahan Pak Gubernur (Sumatera Utara) semoga nyaman dan semua sukses ya sama-sama,” ucap Muzakir.
Namun tak lama kemudian, Muzakir berpamitan.
“Berhubung saya sudah ditunggu di sana, di Meulaboh jadi saya pamit dengan rendah hati, saya minta maaf,” ucapnya.
Bobby yang terkejut bertanya, “Berarti Pak Gubernur langsung jalan?”
Muzakir menjawab, “Iya saya minta maaf beribu maaf juga, harusnya saya sudah pergi tapi nggak apa-apa, saya terpaksa nunggu Pak Gubernur karena capek-capek.”
Aksi itu dinilai sebagai bentuk penolakan Aceh terhadap keputusan sepihak pemerintah pusat dan Pemprov Sumut soal empat pulau.
Penarikan wilayah administratif tersebut memicu kemarahan publik Aceh dan dikhawatirkan memperkeruh hubungan antarprovinsi.
Polemik ini dinilai sebagai ulangan dari pendekatan politik yang arogan ala pusat terhadap Aceh, yang selama ini punya kekhususan dan sejarah panjang perjuangan wilayah.
Publik Aceh menilai Bobby dan pemerintah pusat perlu mengoreksi langkah tersebut dan menghormati kedaulatan wilayah Aceh.
Sikap walk out Muzakir Manaf pun dinilai sebagai pesan keras bahwa Aceh tidak akan diam saat wilayahnya coba diambil secara administratif. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok