Repelita Beersheba - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meluapkan kemarahan setelah serangan rudal Iran menghantam Rumah Sakit Soroka di Kota Beersheba pada Kamis (19/6/2025).
Ia mengutuk keras serangan tersebut dan menyebut Teheran akan menanggung konsekuensi besar.
"Pada pagi ini, para diktator teroris dari Iran menembakkan rudal ke Rumah Sakit Soroka… dan ke warga sipil di pusat negara ini. Kami akan membuat para tiran di Teheran membayar harga yang sangat mahal," tulis Netanyahu dalam unggahan di akun X pribadinya.
Pemerintah Iran membantah menjadikan rumah sakit sebagai target.
Teheran menegaskan sasaran utama dari serangan itu adalah situs intelijen militer milik Israel, bukan fasilitas kesehatan.
Sikap Israel yang mengecam serangan terhadap rumah sakit turut disindir oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Ia menyebut reaksi Israel itu sebagai bentuk kemunafikan dan bermain sebagai korban.
Erdogan membandingkan insiden tersebut dengan serangan brutal yang dilakukan Israel terhadap rumah sakit-rumah sakit di Jalur Gaza.
"Israel mengeluhkan kerusakan pada rumah sakitnya hari ini, namun sejauh ini telah melakukan lebih dari 700 serangan terhadap fasilitas kesehatan di Gaza saja," kata Erdogan saat berpidato di Forum Pemuda Organisasi Kerja Sama Islam, Sabtu (21/6/2025).
Ia menambahkan bahwa aksi militer Israel telah menghancurkan sebagian besar infrastruktur kesehatan Gaza.
Menurutnya, 94 persen sistem pelayanan kesehatan di wilayah itu telah hancur akibat bombardir tanpa henti.
"Mengebom 35 rumah sakit, menewaskan hampir 1.000 pekerja perawatan kesehatan, dan menghancurkan 94% infrastruktur kesehatan Gaza," ujarnya seperti dikutip dari Turkiye Today.
Erdogan menyoroti kondisi kemanusiaan yang memburuk drastis di Gaza.
Ia menyatakan bahwa masyarakat Palestina kini menghadapi kelaparan, kekerasan, dan kehancuran secara menyeluruh.
Ditegaskan pula bahwa Turki tetap berdiri bersama Palestina dalam menghadapi penindasan tersebut.
"Hari ini, kami menyerukan Bebaskan Palestina," tegasnya.
Erdogan juga menyampaikan rasa duka atas korban jiwa yang terus bertambah di Palestina.
Ia menyebut lebih dari 55.000 warga sipil telah tewas akibat agresi militer Israel.
Dalam kesempatan itu, Erdogan menyerukan kepada semua pihak agar menghentikan eskalasi dan segera mencari solusi damai.
Ia memperingatkan bahwa konflik berkepanjangan antara Iran dan Israel berisiko menimbulkan krisis lintas benua.
"Türkiye siap mendukung setiap langkah tulus yang diambil ke arah ini," ucapnya.
Seruannya disampaikan sebagai upaya untuk mencegah bencana berkepanjangan yang bisa mempengaruhi stabilitas kawasan Eropa dan Asia. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok