Iran Tembak Jatuh Dua Jet Siluman F-35 Israel dan Tangkap Pilot Wanita

Repelita Teheran - Militer Iran mengklaim berhasil menjatuhkan dua jet tempur siluman F-35 milik Angkatan Udara Israel dalam sebuah operasi pertahanan udara yang dilakukan pekan ini.

Kantor berita resmi pemerintah mengonfirmasi peristiwa tersebut, seraya menyebut salah satu pilot pesawat, seorang perempuan, telah ditangkap dan kini dalam proses interogasi oleh pihak berwenang.

Jet F-35 merupakan pesawat tempur canggih buatan Amerika Serikat yang selama ini dikenal sebagai tulang punggung kekuatan udara Israel.

Dirancang dengan teknologi siluman tingkat tinggi, pesawat ini sulit dideteksi radar dan memiliki kemampuan manuver, serangan presisi, serta perang elektronik.

Iran menilai keberhasilan menjatuhkan dua unit F-35 sebagai pukulan strategis terhadap keunggulan udara Israel.

F-35 adalah pesawat tempur multiguna yang memiliki tiga varian utama: F-35A untuk lepas landas dan mendarat konvensional, F-35B dengan kemampuan lepas landas pendek dan pendaratan vertikal, serta F-35C yang dirancang untuk kapal induk.

Program jet tempur ini dipimpin oleh Lockheed Martin dan didukung oleh beberapa negara sekutu AS, termasuk Inggris, Italia, Australia, dan Jepang.

Pesawat tersebut mulai dioperasikan secara aktif sejak tahun 2015 oleh Korps Marinir AS, dan pertama kali digunakan dalam operasi militer pada 2018 oleh Israel.

Iran menyebut keberhasilan sistem pertahanan mereka dalam menembak jatuh jet sekelas F-35 sebagai bukti bahwa teknologi siluman Amerika tidak kebal terhadap kemampuan tempur modern mereka.

Selain jatuhnya pesawat, kerugian materi yang diderita Israel diperkirakan sangat besar, karena harga satu unit F-35 berkisar 78 juta dolar AS atau sekitar Rp1,1 triliun.

Jika benar dua unit pesawat tersebut berhasil dijatuhkan, total kerugian bisa mencapai lebih dari Rp2 triliun.

Beberapa analis pertahanan menyebut klaim Iran ini, jika terbukti, akan menjadi preseden penting dalam strategi pertahanan udara negara-negara di kawasan.

Sementara itu, belum ada konfirmasi resmi dari pihak Israel maupun Pentagon mengenai insiden ini.

Namun para pengamat menilai perkembangan ini bisa memicu eskalasi konflik lebih luas di kawasan, terlebih jika menyangkut aset utama militer Israel.

Sejauh ini, Iran belum mengungkap lokasi pasti penembakan atau bagaimana pilot wanita Israel berhasil ditangkap hidup-hidup.

Kementerian Pertahanan Iran hanya menyatakan bahwa investigasi menyeluruh tengah dilakukan dan hasilnya akan diumumkan setelah tahap interogasi rampung. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga