Ijazah Jokowi Diduga Dicetak di Pasar Pramuka, Dian Sandi Utama Heran Nama Pramuka Makin Ramai Diperbincangkan

 

Repelita Jakarta - Dugaan keterkaitan Pasar Pramuka sebagai lokasi pencetakan ijazah Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo, kembali mengemuka dan menjadi sorotan publik.

Pegiat media sosial Dian Sandi Utama mempertanyakan alasan istilah Pramuka terus diperbincangkan akhir-akhir ini.

“Pramuka apa sih dibicarain dari kemarin,” tulis Dian dalam unggahan di akun X miliknya pada Selasa.

Dian menyebut bahwa tokoh nasional seperti Abraham Samad juga menyinggung isu tersebut.

Abraham Samad, yang pernah menjabat Ketua KPK, sempat mengundang politikus PDIP Beathor Suryadi dalam siaran siniar miliknya di YouTube.

Dalam tayangan itu, Beathor secara terbuka menyatakan bahwa ijazah Jokowi dicetak di Pasar Pramuka.

“Sekelas Ab. Saham, ikut iyakan. Ya Tuhan,” ujar Dian merespons klaim tersebut.

Dian kemudian menyinggung bahwa pada tahun 2005, saat Jokowi mencalonkan diri sebagai Wali Kota Solo, gelar akademik miliknya sudah tercantum di koran.

Ia menyatakan bahwa pada saat itu proses legalisasi dan verifikasi ijazah sudah dilakukan.

“Koran 2005 ini saja sudah bergelar, legalisir dan verifikasi kok. Cawalkot jg waktu itu 4 pasang dan rata2 lulusan UGM,” terang Dian.

Dalam siniar bersama Abraham Samad, Beathor mengungkapkan adanya operasi penertiban di Pasar Pramuka oleh Gubernur Basuki Tjahaja Purnama pada 2018.

“Jadi Pasar Pramuka itu 2018 ditertibkanlah oleh Ahok. Karena Ahok gubernur. Tertangkaplah dua orang pelaku ijazah palsu. Ditangkap oleh namanya Hengki, Polres Jakarta Pusat,” kata Beathor.

Beathor mendorong agar jejak dua pelaku tersebut dilacak kembali karena berpotensi mengarah ke dugaan pencetakan ijazah Jokowi.

“Nah orang ini kalau dicari apakah mereka palaku pembuat ijazahnya Jokowi itu, haru dikejar. Ada berkasnya di Polres,” tambahnya.

Beathor kemudian menyebut bahwa Pasar Pramuka sempat terbakar saat isu ijazah Jokowi kembali mencuat.

“Nah setelah itu setelah 2017, gerakannya Egi dan kawan-kawan. Terus Suryo sama si anu semakin dahsyat. Terbakarlah Pasar Pramuka itu. Kalau itu tidak dibakar, mungkin terbongkar,” ujarnya.

Ia menyebut sejumlah peristiwa mencurigakan yang menurutnya memiliki keterkaitan langsung dengan isu ijazah tersebut.

“Ya, kalau kita melihat kejadian-kejadian runtutannya. Kan gitu, yang ini meninggal, yang ini dikejar, ini dipenjara, ini begini. Orang penting semua tuh yang meninggal. Harimulyono pemilik sah ijazah UGM itu. Adik ipar Jokowi meninggal dalam umur masih 40 tahun,” terangnya.

Ketika Abraham Samad menanyakan soal Ketua KPU yang meninggalkan jabatannya karena alasan sakit, Beathor memberikan tanggapan yang mengarah pada tekanan batin terkait isu tersebut.

“Katanya mikirin ijazah itu. Ijazah tidak sah kok diakui,” pungkasnya. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga