
Repelita Jakarta - Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Cholil Nafis memberikan tanggapan terkait video promosi yang viral di media sosial.
Video yang diunggah oleh akun TikTok bernama Santai Indonesia Viral ini memuat konten yang dianggap menyinggung ajaran agama lain.
Konten tersebut membandingkan wisata ke Candi Borobudur dengan ibadah umrah, sehingga menimbulkan kontroversi di masyarakat.
Video yang awalnya viral di TikTok itu kemudian menyebar ke platform Twitter dan memicu perdebatan.
KH Cholil Nafis mengkritik keras penggunaan anak-anak dalam video yang menyampaikan sindiran terhadap syariat agama lain.
“Ini ko’ istilahnya umrah ya, yang disuruh ngomong anak-anak,” ujarnya dikutip Selasa (3/6/2025).
Ia menegaskan bahwa setiap orang boleh berwisata ke mana saja sesuai keinginannya.
“Mau wisata ke Borobudur atau ke sungai silahkan suka-suka. Tapi juga jangan nyinggol agama lain yang puluhan juta umrah maupun yang antri haji ya suka-suka aja,” tegasnya.
Menurut Cholil, kebebasan beragama di Indonesia harus dijalankan dengan tetap menghormati keberagaman dan berlandaskan pada Pancasila.
“Toh kita menganut bebas menjalankan ajaran agama masing-masing. Dasarnya Pancasila,” tambahnya.
Berikut kutipan dari video yang viral tersebut:
Punya keris kok takut
Sama kembang takut
Bakar dupa kemenyan takut
Pakai blangkon ikat malu
Kebudayaan kita nggak kurang Tanah Suci
Leluhur kita udah wariskan Tanah Suci
Biaya wisata religi terjangkau
Orang-orang mah mau ke Tanah Sucinya kudu bayar puluhan juta
Kadang sampai antri
Kita mah modal sejuta udah bolak balik
Minimal umrah ke Pringgodani, Gunung Lawu, Candi Ceto, Candi Sukuh, Candi Borobudur
Tanah Suci para leluhur.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

