Repelita Jakarta - Unggahan foto KKN oleh kader PSI, Dian Sandi Utama, justru memperkuat keraguan publik terhadap keabsahan ijazah Presiden Jokowi.
Foto yang dimaksud memperlihatkan tulisan Desa Gosono, sementara Jokowi sebelumnya menyatakan KKN dilakukan di Desa Ketoyan, Kecamatan Wonosegoro, Boyolali.
“Ya KKN dicek aja, di Desa Ketoyan, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali. Tahunnya 85 awal,” ujar Jokowi dalam sebuah wawancara, Kamis (19/6/2025).
Dokter Tifauzia Tyassuma turut mengomentari unggahan tersebut melalui akun X miliknya.
Ia mempertanyakan keaslian foto yang diklaim menggambarkan kegiatan KKN Jokowi.
Menurutnya, tidak ada satu pun sosok dalam foto yang dikenali sebagai Jokowi.
“Sekarang dia posting foto katanya foto KKN Joko Widodo. Ya jelas tidak ada,” tulisnya.
Dokter Tifa menilai lokasi dalam foto berbeda dari pengakuan Jokowi.
“Foto ini desa Gosono, bukan Ketoyan. Coba di-zoom ya pojok kiri atas,” tulisnya lagi.
Ia menyindir keras tindakan Dian Sandi yang dianggap justru mempermalukan diri sendiri karena tidak cermat.
Tifa juga menyentil Bareskrim karena foto tersebut ditampilkan dalam layar saat konferensi pers pada 22 Mei 2025.
“Ampun ampun. Kenapa jadi pada ketularan dungu sama majikan,” tutupnya.
Tak hanya Tifa, Roy Suryo juga menyoroti perbedaan tahun pelaksanaan KKN yang disebutkan Jokowi dan data dalam dokumen Bareskrim.
Dalam dokumen yang disebut berasal dari Bareskrim, KKN tercantum tahun 1983, sedangkan Jokowi menyebut tahun 1985.
“Ini bukti ketahuan bohong lagi,” ujar Roy.
“Di menit ke 2’20”, Jokowi mengatakan dari mulutnya sendiri bahwa KKN-nya tahun 1985 awal, padahal menurut berkas di Bareskrim Polri tertulis tahun 1983. Mana yang bohong?” pungkasnya. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok