Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Chusnul Sindir Jokowi Soal PSI: “Ternyata anak lebih bijak dari bapak”

Nggak Mungkin Ayah dan Anak Bersaing, Kaesang Pastikan Jokowi Tak Maju Jadi Calon  Ketum PSI - Olenka

Repelita Jakarta - Pegiat media sosial Chusnul Chotimah menanggapi pernyataan dari Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep, terkait isu yang menyebut Jokowi akan menjadi Ketua Umum PSI.

Dalam pernyataannya, Kaesang menolak wacana tersebut dengan alasan dirinya dan ayahnya tidak mungkin bersaing memperebutkan posisi yang sama.

Chusnul mengapresiasi sikap Kaesang, namun menyindir Jokowi yang dinilainya tidak tegas sejak awal munculnya isu.

Ternyata anak lebih bijak dari bapak, tulis Chusnul melalui akun X @ch_chotimah2 pada 22 Juni 2025.

Menurutnya, pernyataan penolakan itu seharusnya keluar dari Jokowi sejak awal agar tidak menimbulkan spekulasi politik yang berlarut-larut.

Seharusnya dari awal Jokowi yang ngomong seperti ini, bukan malah sibuk kalkulasi menang atau kalah kalau ikut, lanjutnya.

Ia juga mengkritik gaya kepemimpinan yang dinilainya kurang mencerminkan sikap kenegarawanan.

Politisi gorong-gorong memang ga pernah bijak, tandasnya.

Isu Jokowi bergabung dengan PSI sempat mencuat setelah beberapa elite partai menyatakan kesiapan menerima Jokowi pasca lengser dari kursi presiden.

Sementara itu, Ketua Kagama Cirebon Raya, Heru Subagia, ikut merespons meningkatnya isu dugaan ijazah palsu Jokowi yang disuarakan elite PDIP sendiri, Beathor Suryadi.

Heru menyoroti lambannya penanganan kasus tersebut oleh Bareskrim dan Polda Metro Jaya yang menurutnya menimbulkan kecurigaan publik.

Ia menilai keterlibatan tokoh internal PDIP menunjukkan bahwa isu ini telah berubah menjadi konflik politik internal.

Ini pada akhirnya bertele-tele, adanya ketidaksesuaian dari pihak Pak Jokowi, Bareskrim, dan Polda Metro Jaya untuk segera menuntaskan kasus ini, ujarnya.

Menurut Heru, masuknya nama Jokowi dalam bursa Ketua Umum PSI membuat isu ijazah palsu menjadi bagian dari manuver politik untuk menjatuhkan elektabilitas.

Saya melihat fenomena masuknya elite PDIP seperti Beathor ini sebagai bagian dari operasi khusus. Bagaimana saat ini Pak Jokowi sedang dalam bursa Ketum PSI, ungkapnya.

Heru menduga narasi tentang pencetakan ijazah di Pasar Pramuka sengaja dilempar untuk menyerang Jokowi dan PSI secara bersamaan.

Ini berakibat negatif. Ungkapan ijazah Jokowi dicetak di Pasar Pramuka dari elite PDIP justru menyasar balik PDIP sendiri, tegasnya.

Ia melihat persaingan antara dua kekuatan dalam tubuh PDIP dan PSI semakin tajam menjelang Pemilu 2029.

Saya pastikan ini ada motif pertandingan politik untuk saat ini menggembosi posisi PSI, agar tidak menjadi ancaman, beber Heru.

Ia juga menyoroti penundaan kongres PDIP sebagai indikasi adanya ketegangan internal yang belum selesai.

Selain itu, Heru mengkritik pernyataan dari pengacara Yakup Hasibuan yang menilai Jokowi tidak perlu menunjukkan ijazahnya karena bisa menimbulkan keributan.

Dengan penemuan fakta baru ini, harusnya semua pihak, termasuk Pak Jokowi, Bareskrim, dan Polda Metro Jaya, segera menempuh jalur hukum, tutup Heru. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved