Repelita Jakarta - Jantung kota Israel kini menghadapi situasi paling genting dalam satu dekade terakhir.
Iran mengeluarkan peringatan keras terkait kemungkinan serangan lanjutan yang bisa menyebabkan kematian massal di pusat-pusat kota.
Peringatan ini memicu gelombang evakuasi besar-besaran di berbagai wilayah, terutama Tel Aviv dan Yerusalem.
Otoritas setempat menyatakan bahwa sistem pertahanan udara dalam kondisi siaga penuh, namun tidak dapat menjamin keselamatan seluruh warga.
Ledakan rudal dan drone Iran dilaporkan menghantam sejumlah lokasi penting di dalam negeri Israel.
Sejumlah rumah sakit rusak dan fasilitas publik lumpuh akibat dampak serangan yang terjadi bertubi-tubi sejak beberapa hari terakhir.
Pemerintah Israel memperingatkan warganya untuk segera meninggalkan zona berisiko.
Pasukan pertahanan dan layanan darurat bekerja non-stop untuk memfasilitasi proses evakuasi dan pertolongan.
Sementara itu, pemerintah Iran mengklaim bahwa tindakan ini merupakan balasan terhadap serangan Israel ke fasilitas nuklir Iran.
Warga sipil menjadi korban paling terdampak, dengan jumlah korban tewas dan luka terus bertambah.
Banyak keluarga terpaksa meninggalkan rumah mereka dengan perlengkapan seadanya menuju wilayah yang dianggap lebih aman.
Pusat kota berubah menjadi kawasan lengang yang penuh ketegangan dan kekhawatiran.
Organisasi kemanusiaan menyampaikan keprihatinan mendalam atas potensi bencana sipil berskala besar jika konflik tidak segera dihentikan.
Komunitas internasional menyerukan penghentian tembakan dan mengupayakan dialog diplomatik untuk mencegah tragedi lebih lanjut.
Namun, hingga saat ini, kedua belah pihak belum menunjukkan tanda-tanda meredakan eskalasi.
Iran terus mengerahkan drone dan rudal jarak jauh yang mengarah ke wilayah pemukiman di Israel.
Israel merespons dengan serangan udara ke wilayah strategis Iran, termasuk pangkalan militer dan pusat komunikasi.
Sejumlah negara mulai mengevakuasi warganya dari zona konflik, termasuk Amerika Serikat, China, dan beberapa negara Eropa.
Langkah-langkah evakuasi tersebut memperlihatkan tingginya risiko keselamatan yang kini dihadapi warga di dua negara.
Pakar keamanan internasional memperingatkan bahwa jika konflik terus berlanjut, pusat kota Israel bisa berubah menjadi kuburan massal.
Pemerintah Israel telah menyiapkan skenario terburuk untuk mengantisipasi kerusakan total dan korban jiwa besar-besaran.
Namun, dalam situasi saat ini, harapan terbesar tetap ada pada upaya penghentian serangan demi menyelamatkan warga sipil di kedua belah pihak. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok