Repelita Gowa - KH Muhammad Arif Marzuki, salah satu tokoh ulama berpengaruh di Sulawesi Selatan, tutup usia pada Kamis dini hari sekitar pukul 04.00 WITA, dalam usia 83 tahun.
Ulama yang juga pendiri Pondok Pesantren Darul Istiqamah ini wafat saat hendak menunaikan salat tahajud di Pesantren Darul Istiqamah Timbuseng, Gowa.
Namun kondisi kesehatannya tiba-tiba menurun, sehingga segera dilarikan ke Rumah Sakit Muhammadiyah di Samata, Gowa.
Upaya medis telah dilakukan, namun tubuh almarhum tidak memberikan respons terhadap penanganan tim medis.
KH Arif Marzuki dikenal luas sebagai sosok kharismatik yang mendedikasikan hidupnya untuk dunia pendidikan dan dakwah Islam.
Ia juga menjadi salah satu figur penting dalam Muhammadiyah Sulawesi Selatan, serta melahirkan banyak kader pendakwah.
Lahir pada tahun 1942, beliau merupakan putra dari KH Marzuki Hasan, seorang tokoh agama berpengaruh di zamannya.
Sejak muda, KH Arif Marzuki dikenal disiplin dalam menuntut ilmu agama dan aktif dalam kegiatan dakwah.
Ia melanjutkan kepemimpinan pesantren warisan sang ayah dan sukses membesarkan Darul Istiqamah menjadi jaringan pesantren yang berkembang pesat di kawasan timur Indonesia.
Hingga kini, jaringan Darul Istiqamah memiliki ratusan cabang dengan ribuan santri yang aktif menimba ilmu.
Kepemimpinannya yang lembut namun tegas menjadikannya teladan di mata para santri maupun masyarakat umum.
Selain mengasuh pesantren, ia juga dikenal aktif membangun silaturahmi antarormas Islam seperti Hidayatullah dan Nahdlatul Ulama.
KH Arif Marzuki kerap hadir sebagai narasumber dan penasehat spiritual dalam berbagai forum keumatan.
Jenazah beliau disalatkan di Masjid Jami’ Darul Istiqamah dan dikebumikan di kompleks pesantren pusat, Maccopa, Maros, usai salat Asar Kamis sore.
Sejumlah tokoh agama dan masyarakat terlihat hadir memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok