Refly Harun Kritik Bukti Ijazah Jokowi, Pertanyakan Keaslian dan Transparansi Pemeriksaan

Repelita Jakarta - Pakar hukum tata negara Refly Harun memberikan tanggapan terkait pernyataan Bareskrim Polri yang menyebut ijazah Presiden Jokowi asli dan identik.

Refly mengungkapkan ada temuan yang justru menunjukkan adanya perbedaan pada ijazah dengan kode "1120" yang diklaim milik Jokowi.

Ia menjelaskan, berdasarkan pembandingan ijazah dengan kode 1115 dan 1117 yang sebelumnya dianggap identik, ternyata berbeda dengan ijazah 1120.

Refly menegaskan secara teoritis, ijazah yang dikeluarkan pada tanggal yang sama, 5 November 1985, harus identik.

Jika terdapat perbedaan, hal tersebut menjadi pertanyaan yang harus dijawab.

Selain itu, Refly menyampaikan sentimen publik terhadap isu ijazah Jokowi cenderung negatif berdasarkan data big data yang diterimanya.

Ia menyebut pada Desember 2024, sentimen negatif terhadap isu ini mencapai 40 persen, dan kini meningkat menjadi lebih dari 90 persen, sementara sentimen positif tinggal sekitar 8 persen.

Refly juga mempertanyakan mengapa Bareskrim tidak menampilkan foto ijazah 1120 dalam bentuk berwarna dan lurus seperti biasanya fotokopi dokumen resmi.

Menurutnya, jika ditampilkan secara berwarna dan lurus, pihak lain bisa meneliti lebih dalam.

Refly menduga hal ini sengaja dihindari dengan menampilkan foto ijazah dalam posisi miring.

Ia menegaskan masyarakat sipil perlu mendorong pembentukan forum yang lebih terbuka dan transparan untuk membuktikan keaslian ijazah Jokowi dengan integritas tinggi.

Refly menyebut empat kemungkinan forum yang dapat dimanfaatkan, antara lain pengadilan perdata di Solo atau Sleman, penyelidikan ulang oleh Bareskrim, dan klarifikasi di Polda Metro Jaya.

Ia menilai keterangan Mabes Polri atau Bareskrim saja tidaklah memadai untuk menjawab keraguan yang ada.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga