
Repelita Jakarta - Menteri Koperasi Budi Arie disarankan untuk tidak menyebarkan opini tanpa dasar dengan menuding PDIP sebagai dalang di balik dugaan permintaan jatah pengamanan situs judi online ketika masih menjabat Menkominfo.
Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando Emas, menyatakan bahwa Budi Arie seharusnya melaporkan ke pihak kepolisian jika merasa dakwaan yang dibacakan jaksa dalam persidangan adalah fitnah.
Fernando menegaskan bahwa jika Budi Arie yakin tidak pernah melakukan permintaan seperti yang tertulis dalam dakwaan, langkah yang tepat adalah melaporkan pihak yang menyebut namanya ke aparat penegak hukum.
Dia mengingatkan bahwa tidak cukup hanya menuduh berdasarkan pernyataan Tony Tomang yang merupakan Tim Medsos PDIP dan Alwin yang merupakan keponakan Taufik Kiemas.
Fernando juga menyampaikan bahwa publik menunggu dengan antusias tindak lanjut hukum terkait nama Budi Arie yang muncul dalam dakwaan kasus judi online.
Menurutnya, tuduhan Budi Arie kemungkinan besar akan dianggap sebagai reaksi pribadi dan tidak akan memicu ketegangan antara Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Namun, pengamat politik dari Archy Strategy, Radis Hadi, memiliki pandangan berbeda.
Radis memperkirakan bahwa pernyataan Budi Arie dapat memicu ketegangan kembali antara Jokowi dan Megawati, terutama jika kasus Menkop terus diselidiki lebih dalam.
Politikus PDIP Guntur Romli melalui akun media sosial mengunggah rekaman suara yang diduga milik Budi Arie.
Dalam rekaman itu, Budi Arie menuduh ada campur tangan PDIP dalam kasus dugaan permintaan jatah 50 persen untuk pengamanan situs judi online di lingkungan Kemenkominfo.
Budi Arie menyebut bahwa Tony Tomang ditekan oleh PDIP untuk menyeret namanya.
Dia membantah pernah meminta jatah tersebut dan menuduh PDIP sebagai pihak yang melakukan framing kepadanya.
Budi Arie menolak judul pemberitaan yang menyudutkannya dan berjanji akan menyiapkan bukti keterlibatan PDIP dalam pemberitaan yang dianggapnya tidak benar.
Ia juga memperingatkan media agar tidak ikut memainkan isu yang menurutnya diorkestrasi PDIP.
Sebelumnya, Koordinator Paguyuban Masyarakat Anti Berita Fitnah dan Hoaks, Teuku Afriadi, pernah menyebut bahwa Tony Tomang merupakan bagian dari struktur Tim Pemenangan Pilkada PDIP.
Dokumen Surat Keputusan PDIP yang diterbitkan Mei 2024 memang mencantumkan nama Tony Tomang sebagai anggota tim kampanye Pilkada.
Selain itu, terdakwa lainnya, Alwin Jabarti Kiemas, adalah keponakan dari almarhum Taufik Kiemas, suami Megawati Soekarnoputri.
Upaya konfirmasi langsung kepada Budi Arie terkait tudingan PDIP sebagai dalang framing tidak mendapat respons.
Setelah audiensi dengan KPK, Budi Arie hanya memberikan pernyataan singkat bahwa Tuhan tidak tidur dan memilih meninggalkan lokasi tanpa komentar lebih lanjut.
Ketika didesak soal tuduhan framing oleh PDIP, ia tetap diam dan menunjukkan ekspresi datar serta isyarat menolak menjawab.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

