
Repelita Jakarta - Direktur Survei dan Polling Indonesia (Spin), Igor Dirgantara menilai Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tengah berupaya menghapus jejak pengaruh Presiden ke-7 RI Joko Widodo di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Langkah ini diduga sebagai bentuk manuver politik yang dijalankan PDIP dalam beberapa waktu terakhir.
Salah satu indikasi yang disorot Igor adalah pelaporan terhadap Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi ke Bareskrim Polri.
Budi Arie dilaporkan terkait dugaan keterlibatan dalam jaringan judi online saat masih menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika di era kepemimpinan Jokowi.
Menurut Igor, PDIP yang menjadi partai pemenang pemilu kemungkinan besar masih memiliki potensi untuk ikut dalam pemerintahan.
Namun sebelum itu, partai berlambang banteng tersebut tampaknya berusaha menghapus pengaruh Jokowi yang dinilai masih kuat.
“Pengaruh Jokowi inilah yang saya duga sedang digerus oleh PDIP,” ujar Igor, Jumat.
Igor menyebut Jokowi masih memiliki kekuatan melalui sejumlah menteri di Kabinet Merah Putih yang dikenal dekat dengannya.
Situasi ini dipandang PDIP sebagai bentuk keterlibatan Jokowi yang belum berakhir di dalam pemerintahan Prabowo.
Lebih lanjut, Igor menduga bahwa sikap PDIP juga dilandasi dendam politik akibat sikap Jokowi pada Pilpres 2024.
Jokowi dianggap telah berkhianat terhadap PDIP dalam kontestasi tersebut.
“Di mata PDIP, Jokowi sekarang dianggap bukan lagi petugas partai, tetapi sudah menjadi pengkhianat,” ucapnya.
Igor juga menilai bahwa PDIP kemungkinan sedang membantu Prabowo untuk menyingkirkan pengaruh yang ditinggalkan Jokowi.
Terutama jika pengaruh tersebut dinilai merugikan, seperti dalam kasus dugaan judi online yang melibatkan Budi Arie.
“Ya ada nuansa bahwa PDIP saat ini menjadi antitesa bagi Jokowi,” kata Igor.
Ia menambahkan, langkah ini bisa jadi bagian dari strategi untuk membersihkan kabinet dari warisan Jokowi yang dianggap membebani.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

