Repelita, Jakarta - Polemik judi online yang menyeret nama mantan Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi terus mencuat di ruang publik.
Meski kini menjabat sebagai Menteri Koperasi, Budi Arie telah berulang kali membantah terlibat dalam kasus tersebut.
Ia bahkan menyebut tuduhan yang diarahkan kepadanya sebagai fitnah yang disengaja.
Menanggapi hal itu, pakar hukum tata negara Moh. Mahfud MD turut memberikan pandangan.
Ia menilai, dengan munculnya nama Budi Arie dalam surat dakwaan jaksa, seharusnya kasus tersebut diproses di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat.
“Padahal pikir kita itu karena nyangkut pejabat yang sudah banyak disebut dan sudah banyak dibuka, mestinya ini ke Pengadilan Tipikor di PN Jakarta Pusat.
Apalagi di situ ada nama Adhi Kismanto yang merupakan pejabat tersebut sebagai tenaga ahli.
Tenaga ahli itu diangkat oleh pejabat yang bernama Menteri.
Dan dia yang mengoperasikan perjudian itu menggunakan space digital yang ada di Komdigi.
Makanya ditangkap di sana,” ujar Mahfud melalui kanal Youtube Mahfud MD Official, Selasa malam, 27 Mei 2025.
Mahfud menambahkan bahwa posisi Budi Arie sebagai Menkominfo saat itu membuatnya sebagai pihak yang paling bertanggung jawab.
Terlebih lagi, Adhi Kismanto disebut tidak memiliki ijazah sarjana dan hanya mengaku sebagai ahli IT.
“Berarti dia (Budi Arie) harus bertanggung jawab.
Dia mengangkat orang yang hanya karena mengaku ditempatkan di suatu tempat, lalu melakukan kejahatan.
Patut diduga, kalau saya malah diduga keras bahwa Budi Arie itu terlibat di situ.
Atau sekurang-kurangnya dia memfasilitasi orang melakukan itu, sehingga berarti bersama dia melakukan itu, iya kan,” kata Mahfud.
Terkait klaim Budi Arie bahwa dirinya difitnah, Mahfud berpandangan bahwa tuduhan tersebut muncul bukan tanpa dasar.
Menurutnya, kesimpulan publik mengenai keterlibatan Budi Arie berasal dari berbagai pemberitaan resmi.
“Bukan fitnah dong.
Bukan fitnah karena kesimpulan orang bahwa dia melakukan itu muncul dari pemberitaan ketika digrebek.
Muncul di sidang DPR ketika Menteri Komdigi Bu Meutya Hafid raker, muncul di situ.
Kemudian dari pengumuman-pengumuman polri dalam hasil pemeriksaan gitu kan, mengindikasikan bahwa ini otaknya semua ini Budi Arie, sehingga orang tidak bisa dikatakan memfitnah,” tegas Mahfud.
Budi Arie sendiri tetap bersikukuh bahwa dirinya menjadi korban fitnah dalam kasus ini.
Dalam sebuah percakapan dengan wartawan, ia mengungkapkan adanya tekanan terhadap pihak lain agar menyeret namanya.
“Ini fitnah dan framing, paham nggak?
Itu kan menurut si Tony (Zulkarnaen Apriliantony).
Orang saya tahu si Tony ditekan, diinjak kakinya, supaya nyeret nama saya kok,” ujar Ketua Umum Projo tersebut.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok
