
Repelita Jakarta - Kader PPP mendesak Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP Muhammad Romahurmuziy atau Romy untuk tidak memicu konflik dan perpecahan jelang Muktamar X.
Ketua DPC PPP Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur Abdul Madjid Nampira menilai kepemimpinan Romy selama ini banyak merugikan partai.
Madjid menyebutkan saat Romy memimpin PPP pada 2019 dan tertangkap KPK, itu menjadi awal kemunduran partai.
Kala itu, kursi PPP di DPR turun drastis dari 39 menjadi 19 karena dampak dari kepemimpinan Romy.
Ia menilai upaya Romy saat ini hanya demi kepentingan pribadi, tanpa memikirkan perjuangan para kader di daerah.
Menurut Madjid, para kader sudah bekerja keras tanpa pamrih untuk menjaga marwah PPP, tapi Romy justru merusaknya.
Madjid mengatakan Romy terlihat memperjualbelikan partai sehingga PPP kehilangan wibawa di mata publik.
Ia juga meminta Romy tidak lagi membuat narasi yang mempermalukan partai di depan masyarakat.
Hal tersebut hanya akan memperburuk citra PPP dan mengurangi minat masyarakat terhadap partai.
Madjid menambahkan respons netizen terhadap Romy di media sosial sangat negatif.
Ia mengingatkan Romy sebagai mantan koruptor sebaiknya bertaubat daripada mencari kesalahan orang lain untuk menutupi kesalahannya.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

