
Repelita Jakarta - Presiden ke-7 Republik Indonesia, Jokowi, memilih tidak menanggapi tudingan terhadap Budi Arie Setiadi yang diduga membekingi praktik judi online.
Pernyataan tersebut menjadi perhatian publik dan memicu perbincangan hangat.
Komentar tajam datang dari mantan Sekretaris Badan Usaha Milik Negara, Muhammad Said Didu.
Menurutnya, peristiwa ini bisa menjadi awal terungkapnya kebohongan yang selama ini tersembunyi.
“Sepertinya sudah dekat dengan terungkapnya salah satu sumber keuangan kebohongan selama ini,” ungkap Said Didu melalui unggahan di platform X.
Sikap Jokowi ini disampaikan setelah menjalani pemeriksaan terkait kasus dugaan ijazah palsu di Bareskrim Polri, Jakarta.
Ketika ditanya wartawan, Jokowi hanya menjawab singkat dengan kata “Enggak.”
Terkait kasus judi online, Budi Arie Setiadi merespons surat dakwaan yang menyebutkan dirinya menerima bagian 50 persen dari pengamanan operasi judi secara digital.
Ia hanya memberikan pernyataan singkat, “Gusti Allah mboten sare, Tuhan tidak pernah tidur,” saat berada di Gedung Merah Putih KPK.
Budi kemudian meninggalkan awak media ketika ditanya kesiapan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut oleh Kepolisian terkait kasus ini.
Dalam surat pernyataan resmi, mantan Menteri Komunikasi dan Informatika tersebut membantah keras menerima uang sebagai imbalan untuk melindungi judi online di lingkungan Kemenkominfo.
Ia menegaskan tudingan tersebut merupakan informasi yang tidak benar dan menyesatkan.
“Ini adalah narasi jahat yang menyerang martabat dan kehormatan saya pribadi. Sama sekali tidak benar,” tegas Budi kepada para wartawan.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

