
Repelita Jakarta - Pemasangan lift di Candi Borobudur memicu protes dari sejumlah kalangan, terutama umat Buddha.
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi menjelaskan bahwa lift sementara yang dipasang tidak merusak struktur candi.
Lift tersebut dipasang tanpa menggunakan bor atau paku sehingga tidak meninggalkan bekas permanen.
Stairlift ini hanya akan dipasang untuk sementara waktu dan dapat dengan mudah dibongkar oleh pihak berwenang.
Hasan menjelaskan, "Lift ini hanya diletakkan saja dan ketika sudah selesai dapat segera dibongkar."
Pernyataan Hasan Nasbi ini menjadi sorotan di berbagai media sosial, termasuk TikTok.
Salah satu komentar dari akun @Parman400 menyinggung kondisi presiden Indonesia dibandingkan dengan Presiden Prancis.
Warganet lain menanggapi dengan candaan dan kritik terkait alasan pemasangan lift tersebut.
Hasan Nasbi menegaskan lift dipasang untuk mempermudah kunjungan Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Perancis Emmanuel Macron ke puncak Candi Borobudur.
Tujuannya adalah agar waktu kunjungan yang terbatas bisa dimanfaatkan secara efisien tanpa mengurangi akses ke puncak candi.
"Presiden Prancis memiliki waktu yang sangat terbatas sehingga perlu fasilitas yang memudahkan untuk mencapai setiap tingkat candi," ujar Hasan.
Untuk sementara akses wisatawan ke zona I kompleks Candi Borobudur ditutup hingga Kamis, 29 Mei 2025. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok

