Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Imbas Budi Arie Dituding Dapat Komisi dari Situs Judol, Kecurigaan Mahfud MD Viral Lagi: Agak Aneh

 

Repelita Jakarta - Nama Budi Arie Setiadi kembali mencuat dalam kasus judi online yang melibatkan Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Pernyataan mantan Menko Polhukam Mahfud MD soal keterlibatan Budi Arie dalam kasus tersebut menjadi sorotan publik.

Mahfud MD mempertanyakan keanehan jika Budi Arie tidak bertanggung jawab atas maraknya judi online di masa kepemimpinannya sebagai Menkominfo.

Dia menilai pemeriksaan terhadap Budi Arie oleh Bareskrim Polri merupakan langkah yang tepat dan wajar.

Menurut Mahfud, Budi Arie seharusnya bertanggung jawab karena ada oknum pegawai Kominfo yang diduga membekingi situs judi online selama masa jabatannya.

Ia menganggap aneh jika mantan menteri tersebut tidak tersentuh dalam kasus yang melibatkan bawahannya.

Mahfud menyebut sejumlah pegawai yang terlibat tidak memiliki kualifikasi jelas dan malah mengelola situs judi secara terbuka.

Dia juga memaklumi penundaan pemeriksaan Budi Arie karena polisi perlu mengumpulkan bukti yang cukup agar proses hukum berjalan efektif.

Mahfud menilai pemeriksaan tersebut menunjukkan keseriusan Presiden Prabowo Subianto dalam menangani korupsi dan judi online.

Ia menegaskan pemeriksaan tokoh penting biasanya dilakukan belakangan agar pelaku lain tidak melarikan diri.

Meski demikian, Mahfud menyerahkan penentuan kebenaran dugaan keterlibatan Budi Arie kepada proses hukum yang berlaku.

Ia juga menilai sangat aneh jika Budi Arie lolos tanpa tanggung jawab, namun tetap memberi ruang untuk pembelaan diri.

Sebelumnya, Budi Arie disebut dalam dakwaan perkara judi online Kominfo yang dibacakan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Para terdakwa dalam kasus ini adalah Zulkarnaen Apriliantony, Adhi Kismanto, Alwin Jabarti Kiemas, dan Muhrijan Alias Agus.

Zulkarnaen diduga diminta oleh Budi Arie mencari orang untuk mengumpulkan data situs judi online pada Oktober 2023.

Zulkarnaen kemudian memperkenalkan Adhi Kismanto yang mempresentasikan alat pengumpul data situs judi online.

Meski tidak lulus seleksi karena tidak memiliki gelar sarjana, Adhi tetap diterima bekerja di Kominfo atas perhatian Budi Arie.

Adhi bertugas mencari tautan judi online yang akan dilaporkan agar diblokir oleh Kepala Tim Take Down Kominfo.

Pada Januari 2024, pegawai Kominfo Denden Imadudin Soleh melaporkan patroli mandiri situs judi online yang dilakukan oleh Adhi kepada Alwin Jabarti Kiemas.

Atas laporan itu, Alwin memberikan uang koordinasi sebesar Rp 280 juta kepada Denden.

Muhrijan diketahui melakukan praktik penjagaan situs judi online dan mengancam melaporkan kegiatan itu kepada Budi Arie jika tidak dibayar.

Dalam pertemuan, Muhrijan meminta uang sejumlah Rp 1,5 miliar dan Denden mengirimkan uang Rp 100 juta secara bertahap dua kali.

Muhrijan bertemu Adhi di kafe Jakarta Selatan dan meminta agar penjagaan situs judi online dilanjutkan dengan tawaran jatah Rp 1 miliar sampai Rp 5 miliar dari total seluruh situs.

Adhi menanyakan bagian yang akan diterima Zulkarnaen untuk penjagaan tersebut.

Muhrijan menawarkan Rp 3 juta per situs judi online, namun Zulkarnaen menolak nominal tersebut.

Muhrijan menjelaskan jumlah itu terbatas karena Denden meminta bagian sangat tinggi.

Akhirnya, Zulkarnaen menyetujui agar penjagaan situs judi online kembali dilakukan agar tidak diblokir Kominfo.

Zulkarnaen dan Adhi kembali bertemu Muhrijan di kafe wilayah Jakarta Selatan untuk membahas jatah penjagaan.

Kesepakatan pembagian jatah dijelaskan sebesar Rp 8 juta per situs dengan persentase 20 persen untuk Adhi, 30 persen untuk Zulkarnaen, dan 50 persen untuk Budi Arie.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved