
Repelita Jakarta - Politikus Ali Mochtar Ngabalin menyatakan bahwa ia mengetahui siapa pihak di balik isu ijazah palsu Presiden ke-7 RI, Joko Widodo.
Ngabalin menyebut mereka adalah orang-orang yang pernah memiliki masalah dengan Jokowi.
Pernyataan itu disampaikan Ngabalin dalam wawancara eksklusif di Podcast SindoNews “To The Po!nt Aja.”
Ia menegaskan bahwa kasus ijazah palsu ini merupakan proyek besar yang anggarannya sangat besar.
Kasus tersebut terus bergulir tanpa ada penyelesaian selama bertahun-tahun.
Ngabalin menilai Indonesia sudah sangat profesional dalam menangani kasus seperti ini.
Ia mengimbau masyarakat untuk bersabar menunggu perkembangan penyelidikan.
Beberapa orang sudah dilaporkan dan menjalani pemeriksaan oleh pihak kepolisian.
Ngabalin berharap kasus ini bisa menjadi pelajaran bagi semua pihak.
Dia juga mengulas perjalanan karier politik Jokowi yang sudah melewati berbagai posisi.
Jokowi pernah menjabat sebagai Wali Kota Solo selama dua periode, Gubernur DKI Jakarta, dan Presiden RI selama dua periode.
Ngabalin mempertanyakan bagaimana bisa muncul tuduhan palsu terhadap ijazah Jokowi.
Menurutnya, orang harus beretika dalam mencari penghidupan.
Ia menegaskan bahwa mencari nafkah harus dilakukan dengan cara yang halal dan benar.
Ngabalin menyayangkan perilaku yang penuh dengan hujatan dan caci maki terhadap pejabat publik.
Ia menekankan bahwa manusia dibekali akal dan nafsu.
Jika akal menguasai, maka perilakunya baik.
Namun jika nafsu menguasai, maka perilaku bisa menjadi buruk dan tercela.
Ngabalin mengkritik mereka yang melakukan fitnah dengan kata-kata kasar dan tuduhan tanpa dasar.
Ia menyerukan agar semua pihak mencari penghasilan dengan cara yang bermartabat dan halal.
Selama bertugas di Kantor Staf Kepresidenan, Ngabalin mengaku tidak pernah melihat Jokowi marah.
Menurutnya, Jokowi memimpin dengan sikap tenang dan penuh kebijaksanaan.
Ngabalin yakin ada hal yang sangat menyakitkan hati Jokowi terkait isu yang berkembang saat ini.
Kasus ijazah palsu ini dianggapnya sebagai luka batin yang mendalam bagi Presiden.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

