Repelita Jakarta - Presiden Prabowo Subianto yang baru saja menjabat lebih dari seratus hari mendadak mendapatkan sorotan miring setelah pidatonya pada acara Hari Ulang Tahun (HUT) Partai Gerindra.
Pada pidato tersebut, Prabowo menuai kritik tajam dari publik, terutama warganet di media sosial, terkait ucapannya yang dianggap tidak pantas untuk seorang pejabat nomor satu di Indonesia.
Selain mengucapkan "Hidup Jokowi!", Prabowo juga melontarkan kata "Ndasmu" sebagai respons terhadap kritik yang menyebut kabinetnya gemuk. Kalimat tersebut langsung memicu reaksi negatif dari sebagian netizen.
"Begini jadinya punya presiden yang kontrol emosinya buruk alias tantruman," ujar Pegiat Medsos Denis Malhorta di X, Jumat (16/2/2025).
Denis menyatakan bahwa citra Prabowo sebagai seorang pembaca buku tidak tercermin dalam perilakunya yang belakangan ini sering terlihat berpidato tanpa kendali. "Murni badut!" tambahnya.
Pidato kontroversial Prabowo terjadi dalam acara HUT Gerindra yang digelar di Sentul, Bogor, Sabtu (15/2/2025), dan disiarkan melalui YouTube resmi Partai Gerindra.
Acara tersebut dihadiri oleh menteri Kabinet Merah Putih dan sejumlah ketua partai, termasuk Presiden ke-7, Joko Widodo. Dalam pidatonya, Prabowo juga mengakui bahwa kemenangan dalam Pilpres 2024 tidak lepas dari dukungan Jokowi dan Koalisi Indonesia Maju.
"Saya katakan di sini, bahwa kita berhasil mendapat kepercayaan rakyat karena dukungan teman-teman Koalisi Indonesia Maju," ujar Prabowo.
Namun, saat Prabowo menyebutkan nama Jokowi, ribuan kader Gerindra langsung memberikan tepuk tangan riuh dan bernyanyi yel-yel "Hidup Jokowi!"
Cak Khum, seorang pegiat media sosial dengan centang biru, juga memberikan tanggapannya. "Presiden kok kerjaannya curhat, kalau nggak gitu omon-omon tok," tulisnya dalam unggahan di X.
Momen ini memicu perbincangan lebih lanjut di dunia maya terkait sikap Prabowo yang dianggap berlebihan dan emosional dalam pidatonya. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok