Repelita, Jakarta - Pantas saja Nina Indriana, Kepala Sekolah MAN 2 Bekasi, membuat sakit hati para siswanya. Terungkap kini apa saja pemicu para siswa MAN 2 Bekasi meminta Nina Indriana lengser dan turun dari jabatannya sebagai Kepala Sekolah.
Nina Indriana, yang beberapa waktu lalu menjadi sorotan, didemo ratusan siswa hingga akhirnya dicopot dari jabatannya. Siswa-siswa tersebut memprotes pengelolaan dana sekolah yang dianggap tidak transparan dan fasilitas yang kurang memadai.
Sebelumnya, video aksi unjuk rasa dilakukan siswa MAN 2 Kota Bekasi. Mereka menuntut transparansi pengelolaan dana sekolah yang dianggap tak sesuai dengan fasilitas yang diberikan. Video yang berisi teriakan dan spanduk protes viral di media sosial, salah satunya diunggah oleh akun Instagram @bekasi.terkini.
Seorang siswa berinisial J yang dikonfirmasi mengungkapkan bahwa aksi unjuk rasa diinisiasi oleh siswa MAN 2 Kota Bekasi karena sudah muak dengan pengelolaan dana sekolah yang tak jelas. Ia menjelaskan bahwa meski pihak sekolah mematok biaya pendidikan sebesar Rp 250.000 per bulan, fasilitas dan kegiatan di sekolah justru kurang memadai. Salah satu contohnya adalah ekstrakurikuler, di mana siswa harus patungan untuk membayar pelatih yang seharusnya sudah menjadi kewajiban sekolah. Selain itu, fasilitas gedung sekolah juga dianggap tidak layak, seperti kamar mandi yang kumuh dan tidak terawat.
Puncaknya, lanjut J, adalah pada acara wisuda kelas 12. Siswa dipaksa mengeluarkan biaya yang dinilai sangat mahal, sekitar Rp 1,4 juta untuk acara wisuda yang hanya berlangsung sehari. J juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap janji manis Nina saat awal menjabat sebagai Kepala Sekolah. Nina sempat berjanji akan memperbaiki fasilitas, seperti pembangunan toilet baru, pengadaan fasilitas fingerprint, dan kamera CCTV. Namun, menurut J, janji-janji tersebut tidak terealisasi dengan baik. Misalnya, fasilitas toilet yang ada tidak terawat dengan baik, seperti keran yang rusak dan penutup toilet yang patah.
"Contohnya toilet, kerannya pada copot, gayung pada ilang-ilangan, penutup toilet duduk patah," ujar J.
Siswa-siswa MAN 2 Kota Bekasi kemudian mendesak Nina Indriana agar mundur dari jabatannya sebagai Kepala Sekolah. Mereka juga membentangkan sejumlah spanduk bernada sindiran selama aksi protes berlangsung. Salah satunya bertuliskan "Minta prestasi, tapi tidak difasilitasi" dan "Transparansi atau mundur."
J berharap Nina segera mundur dari jabatannya dan berharap pihak Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bekasi segera mengambil langkah tegas. Ia mengatakan bahwa Kemenag telah mendengarkan aspirasi para pelajar, dan pengawasan terhadap situasi ini sedang dilakukan.
"kami minta Ibu turun (dari jabatan) atau ganti kepala sekolah," pungkas J.
Kasie Pendidikan Madrasah Kantor Kemenag Kota Bekasi, Moh Agung Istiqlal, menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan pengawasan terhadap status Kepala Sekolah tersebut. "Itu (status kepsek) sudah ditindaklanjuti oleh pimpinan sejak 19 Februari, karena masih dalam proses pengawasan, yang jelas bu Kepala sudah tidak lagi di sini (MAN 2)," kata Agung.
Agung menegaskan bahwa masalah ini sedang ditindaklanjuti secara komprehensif oleh Inspektorat Jenderal, dan pengawasan terus dilakukan untuk menyelesaikan masalah yang ada.
Sementara itu, Kepala Sekolah lainnya, Siti Faizah dari SMAN 6 Depok, juga dicopot dari jabatannya oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, setelah melanggar aturan terkait study tour. Dedi Mulyadi menyebutkan bahwa meski ada larangan untuk melakukan study tour, pihak sekolah tetap melanjutkan acara tersebut, yang menyebabkan polemik. Siti Faizah, yang sebelumnya masih bertugas sebagai Kepala Sekolah, kini sudah tidak lagi datang ke sekolah.
"Ya sudah tidak menjabat lagi (sebagai Kepsek SMAN 6 Depok)," ujar Humas SMAN 6 Depok, Syahri Ramadhan.
Meski begitu, Syahri belum memberikan penjelasan lebih lanjut terkait apakah sudah ada pengganti untuk Siti Faizah. Siti Faizah tidak lagi datang ke sekolah juga dikuatkan oleh petugas keamanan hingga guru piket di sekolah tersebut.
Baca juga: Pengusaha Sudah Bayar Pajak Masih Dipalak, Dedi Mulyadi Akan Lindungi Investor: Ketenangan Itu Mahal.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

