Beredar di media sosial, video pria yang berprofesi sebagai pelatih renang menendang alat vital seorang wanita hingga pingsan.
Kejadian itu terjadi di Kolam Renang Sabty Garden, Kisaran Baru, Sumatera Utara.
Wanita yang diketahui bernama Asliani Siregar (35) menceritakan, awalnya ia sedang melatih anak didiknya berenang.
Tiba-tiba pelaku yang juga berprofesi sebagai pelatih renang, datang bersama anak didiknya.
"Kejadian itu berawal ketika saya sedang bersama anak didik saya latihan di kolam Sabty Garden Kisaran. Kemudian, tiba-tiba pelaku datang dan menurunkan anak saya dari batu loncatan karena anaknya mau latihan," kata Asliani, Senin (5/8/2024).
Akibatnya, korban langsung mendatangi pelaku untuk mempertanyakan apa maksud pelaku menurunkan anaknya yang sedang latihan.
"Tiba-tiba dia datang menyerang saya dan bilang kalau saya pelatih monyet," katanya.
Akibatnya, adu mulut tak dapat terhindari.
Bahkan, pelaku dan korban saling tendang untuk mempertahankan.
"Sampai akhirnya, saya kira sudah selesai. Saya ambil tutup telinga saya yang terjatuh. Tiba-tiba dia datang lagi, dan menendang alat vital saya hingga saya pingsan," katanya.
Kerap Menangis
Akibat kejadian tersebut, korban mengaku trauma dan saat ini sudah melaporkan kejadian tersebut ke Polres Asahan untuk diproses secara hukum.
Selain trauma, N, kerabat Lani-sapaan akrab Asliani Siregar mengatakan, korban juga kerap menangis.
"Secara fisik mungkin ga terlalu sakit ya, tapi tiap cerita kejadian ini Miss Lani langsung nangis," tuturnya.
Saat ini Lani masih dalam proses pemulihan di rumah keluarganya.
"Sekarang Miss Lani lagi pemulihan di rumah kediaman keluarganya, karena dia masih was-was mau balik ke rumahnya," ujar N.
Dikecam ISORI
Sementara pelaku yang merupakan pelatih renang mendapat kecaman dari Ikatan Sarjana Olahraga Indonesia (ISORI).
Menurut Ketua ISORI Asahan, Taufik, perbuatan tersebut sangat tidak terpuji dan tidak memiliki etika. Apalagi, perbuatan tersebut ditonton oleh anak-anak didik yang dilatih oleh kedua guru tersebut.
"Kami sari Isori Asahan sangat mengutuk keras kejadian kekerasan yang dilakukan lleh oknum pelatih renang," kata Ketua Isori Asahan, Taufik, Senin (5/8/2024).
"Kami sangat menyayangkan kejadian ini. Kami akan terus kawal laporan ini sampai ke Polres Asahan. Korban sudah menjalani visum, dan kini masih di rawat," kata Taufik.
Minta Lisensi Dicabut
Ia meminta kepada lersatuan renang seluruh Indonesia (PRSI) mencabut lisensi pelstih renang tersebut.
"Pelatih renang itu tidak memiliki etika. Dia melakukan kekerasan terhadap wanita, dan didepan anak-anak. Kami meminta agar PRSI mencabut lisensi orlatih tersebut agar tidak bisa lagi melatih," ungkapnya.
Sebab, menurutnya, sebagai pelatih semestinya memberikan contoh kepada anak didiknya. Selain teknis, etika dan moral tetap harus dibina.
"Kalau begini, bagaimana seorang guru tidak beretika. Kami meminta agar PRSI cabut lisensinya agar tidak hisa melatih dia," pungkas Taufik seperti di kutip dari tribunnews
Setelah ditelusuri, korban bernama Asliani Siregar. Sejumlah orang yang menyadari kondisi korban segera membantunya dan membawanya ke klinik terdekat.
Asliani menceritakan, kejadian tersebut terjadi pada Jumat, 2 Agustus 2024 sekitar pukul 17.00 WIB.
Lokasinya berada di kolam renang Sabty Garden di Jalan Diponegoro, Kisaran.
Asliani menjelaskan, insiden tersebut bermula ketika ia membawa murid-muridnya untuk berlatih di kolam renang.
Namun, seorang pria yang juga pelatih renang menghalangi murid-muridnya.
Pria tersebut kemudian melontarkan kata-kata kasar hingga terjadi cekcok yang berujung pada tindak kekerasan terhadap Asliani.
Warganet yang melihat kejadian itu langsung geram dan tidak terima jika nanti hanya berujung damai saja.***