Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Ketimbang Bikin Parpol Baru, Anies Baswedan Disarankan Gabung ke Partai Ummat

Ketimbang Bikin Parpol Baru, Anies Baswedan Disarankan Gabung ke Partai Ummat

Peluang Anies Baswedan untuk mendirikan partai politik (parpol) sendiri dianggap sangat kecil. Mengingat, sosok Anies belum terlalu kuat dari sisi finansial dan pengaruh untuk mendirikan parpol baru sebagai kendaraan untuk menjadi RI 1.

"Saran bagi mas Anies untuk mendirikan parpol sendiri sebagai kendaraan politiknya itu bagus. Namun, tetap harus realistis. Sebab, beberapa parpol baru yang didirikan belakangan ini juga gagal meraih dukungan pemilih pada saat pemilu serentak 2024 lalu," kata pengamat politik dari Motion Cipta (MC) Matrix, Wildan Hakim kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (29/8).

Wildan mengatakan, hasil Pemilu 2024 lalu menggambarkan, sejumlah parpol baru gagal lolos ke Senayan. Bahkan PPP sebagai parpol Islam lama juga gagal meraup dukungan pemilih. Padahal, positioning PPP sudah sangat kuat sebagai partai politik Islam.

Dari 18 parpol yang berkompetisi pada Pemilu 2024 lalu, tercatat hanya 8 parpol yang lolos ke Senayan dengan melampaui ambang batas parlemen sebesar empat persen. Artinya, hanya 44 persen dari total jumlah parpol yang lolos menempatkan wakilnya di Senayan.

“Perolehan suara pada Pemilu 2024 menggambarkan, ada 56 persen parpol yang gagal melenggang ke Senayan. Jumlah yang gagal lebih banyak karena persaingan antarpartai politik kian ketat. Dengan realita seperti itu, peluang parpol baru untuk lolos ke Senayan dan kemudian mencalonkan Anies Baswedan sebagai capres makin sempit," terang Wildan.

Daripada mendirikan parpol kata dosen ilmu komunikasi Universitas Al Azhar Indonesia ini, sudah saatnya Anies menambatkan diri sebagai kader ke salah satu parpol yang dinilai cocok menerima sosoknya sebagai tokoh Islam nasionalis. Pilihannya bisa ke PPP, PBB, atau ke Partai Ummat. Ketiganya merupakan partai politik Islam yang mana identitas kepartaiannya dekat dengan sosok Anies.

"Magnetnya mas Anies masih terbilang kuat di mata pemilih Indonesia. Meski begitu, sosok Anies bisa saja dilupakan selama lima tahun ke depan selama dia tidak memegang jabatan publik. Ketiadaan Anies di jabatan publik secara perlahan akan menggerus popularitas dan ingatan publik tentang sosoknya," terang Wildan.

Wildan menilai, sudah saatnya Anies masuk ke dalam salah satu parpol seperti halnya Sandiaga Uno yang masuk ke PPP atau Tuan Guru Bajang dari NTB yang bergabung dengan Perindo. Kedua nama tersebut pada akhirnya berlabuh ke parpol karena ketokohannya diharapkan punya efek ekor jas dalam mendulang dukungan pemilih.

"Dari pengamatan saya, mas Anies pasti akan dengan mudah diterima di Partai Ummat yang didirikan Pak Amien Rais. Pada saat menyampaikan dukungan untuk Pilpres 2024 lalu, Pak Amien langsung menyebut bahwa Partai Ummat mendukung pasangan Anies dan Muhaimin. Pak Amien dan Mas Anies saya kira satu frekuensi. Sama-sama jebolan UGM dan sama-sama lulusan Amerika. Ketimbang bikin parpol baru, lebih baik mengembangkan partai yang strukturnya sudah tertata. Lebih hemat energi dan biaya politik," pungkas Wildan seperti dikutip dari rmol


Kang Tamil: Membentuk Parpol Sendiri Adalah Pilihan Paling Akhir Untuk Anies.

Jika tidak bertarung di Pilkada Jakarta 2024, hal itu membuktikan bahwa Anies Baswedan tidak memiliki magnet politik dan isi tas.

Begitu yang disampaikan komunikolog politik dan hukum nasional, Tamil Selvan alias Kang Tamil saat ditanya soal pernyataan PKS yang menyarankan agar Anies mendirikan partai politik (parpol).

Menurut Kang Tamil, membentuk parpol sendiri adalah pilihan paling akhir yang bagus untuk Anies.

"Karena era politik hari ini adalah politik pengkaderan, karena partai politik sudah kapok di PHP aktor popularitas yang tidak tahu membalas budi.***

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved