Pengacara Razman Arif Nasution membawa-bawa nama Presiden Jokowi dan Presiden Terpilih Prabowo Subianto di kasus pembunuhan Vina Cirebon, kenapa?
Kata dia, jangan sampai kasus pembunuhan dan rudapaksa Vina yang kini viral menjadi utang hukum yang tidak selesai dari era Jokowi ke era Prabowo.
Razman Arif Nasution bicara soal kasus Vina setelah menjadi kuasa hukum Yosi P Achdian.
Yosi mengaku kuasa hukum Vina dan Eky pada 2016 silam.
Yosi merasa perlu memiliki kuasa hukum untuk ikut bicara tentang proses hukum yang pernah dilaluinya kala membela Vina dan Eky delapan tahun silam, dan kini diungkit kembali.
Pernyataan soal suksesi kepemimpinan nasional Jokowi ke Prabowo dan utang hukum itu disampaikan Razman dalam konferensi pers di Jakarta, Sabtu (1/6/2024).
"Ingat, suksesi, proses pergantian kepemimpinan nasional Oktober. Bayangkan kalau ini tidak selesai, ini jadi utang hukum dari Pak Jokowi, dan Pak Prabowo pasti juga tidak mau ada beban. Apa lagi ini keberlanjutan," kata Razman.
3 Tuntutan Razman Aris Nasution di kasus Vina Cirebon
Razman pun menyuarakan tiga tuntutannya.
Pertama meminta pengacara para terdakwa pembunuhan Vina berinisial JN delapa tahun silam untuk diperiksa karena diduga telah memengaruhi dan mengarahkan agar membuat keterangan berbeda.
Tuntutan kedua dan ketiga adalah meminta Direktorat Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Jawa Barat untuk memeriksa secara tuntas Pegi Setiawan dan ayahnya Rudi Irawan.
"Sekarang perlu diproses, JN yang diduga memengaruhi, menyuruh membuat keterangan berbeda."
"Yang kedua, bagaimana memeriksa PS secara utuh, yang ketiga orang tuanya."
"Yang terakhir bagaimana kita meramu agar ini semua cepat selesai dengan baik," kata Razman.
Jokowi Buka Suara Kasus Vina
Sebelumnya, Presiden Jokowi juga sempat berbicara soal kasus Vina Cirebon.
Diam-diam, Jokowi memperhatikan kasus yang tengah menjadi sorotan masyarakat itu dan memberi perintah khusus ke Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Eks Gubernur Jakarta dan Wali Kota Solo itu memerintahkan agar kasus Vina dikawal pengusutannya.
"Tanyakan kepada Kapolri saya sudah menyampaikan agar kasus itu betul-betul dikawal," kata Jokowi setelah meninjau Pasar Lawang Agung di Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan, Kamis (30/5/2024), dikutip dari Tribunnews.
Bahkan, seperti menangkap aspirasi masyarakat yang menduga ada hal janggal pada penghilangan dua buronan alias daftar pencarian orang (DPO) kasus Vina, Jokowi minta polisi harus transparan.
"Transparan, terbuka semuanya tidak ada yang perlu ditutup-tutupi. Kalau ada, ya," tambah Jokowi.