Keluarga presiden Joko Widodo (Jokowi) belum lama ini kembali menyita perhatian masyarakat.
Pasalnya, publik digemparkan dengan kabar sosok keponakan Jokowi yang bernama Bagaskara Ikhlasulla Arif, kini menjadi manager di perusahaan milik negara ternama, yakni PT Pertamina.
Diangkatnya Bagaskara Ikhlasulla Arif sebagai manager non-government relations di PT Pertamina itu tentu saja menuai kritik sejumlah pihak.
Salah satu pihak yang turut menanggapi kabar Bagaskara Ikhlasulla Arif menjabat sebagai manager di perusahaan PT Pertamina itu, yaitu dari seorang pegiat media sosial Jhon Sitorus
Jhon Sitorus tampak menyindir keponakan Jokowi tersebut dengan sebutan Asian Value.
"Keponakan Jokowi jadi manager di Pertamina? Gapapa kan Asian Value. Ini Human Rights," ucap Bagaskara Ikhlasulla Arif, dikutip Kilat.com dari akun X @Miduk17 pada Kamis, 6 Juni 2024.
Jhon Sitorus menyindir bahwa mereka berhak untuk bersiikap tamak. Sedangkan rakyat selamanya tetap menjadi bodoh.
"Pokoknya mereka berhak untuk TAMAK, dan kita selamanya jadi BODOH," ujarnya lagi.
Senada dengan pegiat media sosial itu, warganet pun beramai-ramai memberikan komentar atas diangkatnya keponakan Jokowi menjadi manager di perusahaan BUMN tersebut.
"Berkumpul lah nepotisme biar lapang hati masyarakat menghujatmu," tutur akun @Dharma_tc.
"Kapan lagi selagi masih berkuasa menempatkan keluarga di posisi2 strategis," kata akun @ediedot108.
"Woho welcome to dinastiii," papar akun @zeaaaera.
Sementara itu, berdasarkan informasi yang beredar, Bagaskara Ikhlasulla Arif diketahui sudah bekerja di PT Pertamina sejak tahun 2021, yakni sebagai Senior Expert Government Relation.
Lalu, keponakan Jokowi itu diangkat menjadi manager non-government relations di PT Pertamina.pada bulan Maret 2024
Menyikapi ramainya persoalan Bagaskara Ikhlasulla Arif jadi manager itu, pihak PT Pertamina akhirnya buka suara.
Dalam penjelasan, Vice President (VP) Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso mengungkapkan bahwa pengangkatan Bagaskara sebagai manajer itu lantaran memiliki kompetensi.
Fadjar juga mengatakan bahwa Bagaskara Ikhlasulla Arif bisa bekerja di PT Pertamina itu dikarenakan melalui jalur profesional. (*)
