Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Belasan Ribu Pekerja Industri Tekstil Kena PHK dalam 3 Bulan Terakhir

Ilustrasi pabrik tekstil. Foto: Getty Images

 Direktur Eksekutif Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Danang Girindrawardana, mengatakan dalam tiga bulan terakhir belasan ribu pekerja industri tekstil terkena PHK. Hal itu terjadi karena penurunan produksi yang diakibatkan serbuan pasar domestik terhadap produk tekstil impor.

Danang menjelaskan, penurunan produksi itu terjadi dari sektor hulu ke hilir, mulai dari produsen serat sampai garmen.

"Itu rata-rata penurunannya kan sudah mencapai 40 persen, bahkan ada yang sampai 50 persen. Jadi kita sudah beroperasi setengah kapasitas," kata Danang kepada kumparan, Sabtu (22/6).

Alasan gempuran produk tekstil impor tersebut adalah adanya revisi Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) yang menjadi Permendag Nomor 8 tahun 2024, yang menghilangkan pertek sebagai syarat impor.

"Dengan operasi setengah kapasitas itu artinya ya tidak heran kalau belasan ribu orang dalam tiga bulan terakhir harus dirilis, dan dalam waktu dekat nanti ada beberapa puluh ribu pegawai harus dirilis, maksudnya di-PHK," ujarnya.

PHK ini terjadi di sektor hulu ke hilir industri tekstil. Ketika Permendag sebelumnya, Permendag 36/2023 berlaku, Kementerian Perindustrian mencatat penurunan impor, yang dari semula 193,4 ribu ton dan 153,2 ribu ton pada Januari dan Februari 2024, menjadi 138,2 ribu ton dan 109,1 ribu ton pada Maret dan April 2024.

Setelah Permendag 8/2024 diteken pada 17 Mei lalu, Danang melihat pasar domestik saat ini sudah diserbu produk-produk impor. Permendag 8/2024 tersebut membuat ribuan kontainer impor yang tertahan di pelabuhan bisa dilepas ke pasar domestik.

"Kalau industri manufaktur dalam negeri harus berkompetisi dengan produk-produk impor yang begitu mudah masuk, katakan dengan 27 ribu kontainer yang kemarin direlaksasi, itu otomatis kita akan berhadapan dengan barang-barang murah yang kebanyakan berangkat dari pelabuhan asal Tiongkok. Itu produk-produk Tiongkok, produk-produk Tiongkok terkenal harga sangat murah dengan kualitas yang relatif baik," kata Danang.

"Jadi walaupun kita punya kualitas tekstil garmen bagus, tapi harga kita agak sulit berkompetisi dengan produk-produk dari Tiongkok. Dan kita ketahui saat ini Tiongkok memiliki stok oversupply yang sangat tinggi di sana karena di-baned oleh beberapa negara Eropa dan Amerika sehingga mereka meluber ke dalam negeri kita," pungkasnya.

Sumber Berita / Artikel Asli : kumparan

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved