Rocky Gerung dinilai telah menghina Presiden Joko Widodo (Jokowi). Barang bukti diserahkan kelompok relawan pendukung Jokowi ke pihak kepolisian. Sumbernya berasal dari video unggahan kanal YouTube Refly Harun. Kini, video itu 'hilang' dari kanal YouTube Refly Harun! detikcom mengakses video tersebut pada Selasa (1/8/2023) menjelang pukul 12.00 WIB. Video masih bisa diakses dengan lancar.
Pukul 14.30 WIB, detikcom mengakses kembali video di kanal Refly Harun tersebut. Meski demikian, kali ini video itu sudah tidak dapat diakses.
"Video unavailable. This video is private," demikian keterangan pada layar di YouTube dalam link video tersebut.
Sebelumnya, video itu diunggah di kanal YouTube Refly Harun dengan judul 'NGERI! ROCKY SEBUT JKW MEMIKIRKAN NASIB SENDIRI! BONGKAR DOSA-DOSA INI!'. Tidak jelas kenapa video itu 'hilang' dari YouTube. Video yang diatur sebagai 'private' berarti tidak bisa dilihat oleh orang lain kecuali mendapat izin dari pemilik video.
Video tersebut memuat orasi atau pidato Rocky yang dinilai menghina Jokowi. Video tersebut memaut logo SPSI atau Serikat Pekerja Seluruh Indonesia. Potongan video itu viral di media sosial. Begini cuplikan kalimat Rocky yang viral lewat potongan video yang beredar di media sosial, kata-kata kasar kami sensor:
Begitu Jokowi kehilangan kekuasaannya, dia jadi rakyat biasa, nggak ada yang peduli nanti. Tetapi, ambisi Jokowi adalah mempertahankan legasinya. Dia mesti pergi ke China buat nawarin IKN. Dia mesti mondar-mandir dari satu koalisi ke koalisi yang lain untuk mencari kejelasan nasibnya. Dia memikirkan nasibnya sendiri. Dia nggak mikirin nasib kita.
Itu b******* yang t****. Kalau dia b******* pintar, dia mau terima berdebat dengan Jumhur Hidayat. Tapi b******* t**** itu sekaligus b******* yang pengecut. Ajaib, b******* tapi pengecut.
Sebelumnya, relawan Bara JP melaporkan Rocky Gerung ke Bareskrim. Video dari kanal YouTube Refly Harun itu dijadikan bukti.
"Bukti videonya udah kami serahkan, kami sertakan yaitu kanal YouTube Refly Harun," kata penasihat hukum Bara JP, Ferry Manulang, di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Senin (31/7) malam. Namun demikian, laporan Bara JP itu ditolak Bareskrim.
Selanjutnya di Polda Metro Jaya, Rocky Gerung dipolisikan oleh kelompok Relawan Indonesia Bersatu. Refly Harun ikut dilaporkan mereka ke Polda Metro Jaya.
"Dia (Refly Harun) yang punya channel YouTube dan memasukkan video ke channel YouTube dan tersebar ke seluruh Indonesia, yang hampir puluhan ribu nonton YouTube tersebut, saat ini masih aktif," kata Ketua Umum Relawan Indonesia Bersatu, Lisman Hasibuan, kepada wartawan.
Adapun Rocky sebelumnya telah menanggapi bahwa pernyataannya adalah bagian dari pandangan politiknya. Dia meminta haknya itu dihargai.
"Pandangan politik saya harus dihormati. Seperti saya menghormati pandangan para pemuji Presiden Joko Widodo," kata Rocky Gerung saat dimintai tanggapan, Senin (31/7) tadi malam.