Rentetan serangan KST tidak hanya membuat masyarakat resah. Aktivitas belajar-mengajar pun terpaksa berhenti. Kabidhumas Polda Papua Kombespol Ignatius Benny Ady Prabowo menyatakan, pembakaran terjadi sekitar pukul 13.28 WIT. Pembakaran itu dibarengi aksi penembakan. ’’Petugas dari Satgas Kopasgat Yonko 468/Sarotama Pos 25 yang pertama mengetahuinya,’’ ungkapnya kemarin (18/8).
Gedung yang dibakar adalah perpustakaan SMAN 1 Ilaga. TNI dan Polri mengerahkan personel gabungan untuk memadamkan api. Yakni, menggunakan 2 unit kendaraan taktis dan 1 unit truk. ’’Saat petugas di lokasi, terdengar suara tembakan dari arah belakang sekolah yang terbakar,’’ jelasnya.
Menurut Benny, tembakan itu diduga untuk memancing petugas agar mengejar mereka. ’’Petugas memutuskan untuk tidak melakukan pengejaran,’’ tegas dia. Meski belum menangkap pelaku pembakaran, Polda Papua menduga aksi itu dilakukan KST di bawah komando Titus Murib. Untung, aksi tersebut tidak menelan korban.
Aksi teror itu mereka lakukan sehari setelah penembakan tiga warga sipil di Kabupaten Nduga pada Rabu (16/8). Terkait hal itu, Benny menyampaikan, ketiga jenazah sudah dalam proses pemulangan untuk dimakamkan di daerah asal. ’’Jenazah Michael Rumaropen ke Biak Numfor, Steven Didiway ke Jayapura, lalu Samsul Ahmad diterbangkan ke Makassar,’’ ujarnya. (jpc)